EVALUASI GEJALA KLINIS MATA PADA PASIEN ANAK RINITIS ALERGI YANG MENDAPAT IMUNOTERAPI

NURUL MARDHIAH, dr. Sumadiono, Sp.A(K) ; dr. Rr. Ratni Indrawanti Sp.A

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

LATAR BELAKANG: Rinitis alergi merupakan peradangan pada hidung dengan atau tanpa pada mata yang diakibatkan oleh hipersensitivitas tubuh terhadap suatu substansi. Rinitis alergi terjadi pada setiap umur baik anak-anak maupun dewasa. Sebagian besar penderita Rinitis alergi dialami pada masa kanak-kanak. Prevalensi mencapai 35% hingga 40% pada usia 3-18 tahun. Terdapat berbagai cara untuk mengendalikan atau mengurangi gejala yang ada, salah satu terapi yang masih jarang digunakan adalah imunoterapi, sebuah allergen-specific therapy yang menjadi salah satu opsi untuk penyakit alergi dan satu-satunya yang dapat memodifikasi penyakit dengan menargetkan mekanisme imunologis yang mendasari. TUJUAN: Untuk mengevaluasi efek pemberian imunoterapi terhadap frekuensi gejala klinis mata pada pasien rinitis alergi setelah diberikan selama 7 minggu pada setiap minggunya. METODE: Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimental metode uji acak terkendali, tanpa buta, dengan desain analisis kuantitatif yang mengambil data dari pasien anak dengan rinitis alergi Poliklinik Alergi dan Imunologi Anak RSUP dr.Sardjito. Dilakukan pada bulan April 2016 hingga Mei 2017. Sebanyak 60 subyek berusia 3-18 tahun dengan diagnosis rhinitis alergi persisten. Diagnosis dilakukan berdasarkan kuisioner ISAAC dan hasil skin prick test (SPT) positif. Evaluasi dikategorikan menjadi membaik dan tidak membaik. Dikatakan membaik ketika frekuensi gejala pasien setelah terapi 7 minggu mengalami pengurangan dan tidak membaik ketika frekuensi setelah terapi 7 minggu bertambah atau tak ada perubahan. HASIL: 60 subjek didapatkan ( 42 laki-laki, 18 perempuan). Terbagi pada kelompok terapi cetirizine (n=16, 14 loss to follow up) dengan kelompok terapi cetirizine diserta imunoterapi (n=24, 6 loss to follow up). Pada gejala klinis mata gatal dan mata berair perbandingan antara perbaikan kelompok cetirizine dan cetirizine disertai imunoterapi tidak signifikan dengan nilai p adalah 0,32 (p>0,05) dan 1,00 (p>0,05). KESIMPULAN: Pemberian terapi cetirizine disertai imunoterapi lebih efektif menurunkan gejala klinis rhintis alergi baik pada gejala mata gatal maupun mata berair, walaupun data tidak signifikan.

BACKGROUND: Allergic rhinitis is an inflammation in the nose with or without in the eye that caused by body hipersensitivity towards substances. Allergic rhinitis occured at any age, either children or adults. But most of allergic rhinitis symptomps started around childhood with its prevalence 35% to 40% for age 3-18 years old. There are a lot of ways to control and reduce the symptomps, one of them and still rare to be done is immunotherapy, an allergen-specific therapy that becomes one of the options to treat allergy and the only one that could modify the disease by targetting the natural immunologic mechanism. OBJECTIVES: To evaluate immunotherapy effect in frequency of conjunctivitis symptomps in allergic rhinitis children after given for 7 weeks weekly. METHODS: This research was an experimental study with rapid controlled test method, without blinding, and quantitative analysis design was used to collect data from allergic rhinitis children in Allergic and Immunology (poliklinik) pediatric department Dr.Sardjito Hospital. It was done in April 2016 until May 2017. Around 60 subjects with age 3-18 years that diagnosed Allergic rhinitis persistent. Diagnosis was done based on ISAAC quitioner and positive result of skin prick test (SPT). Evaluation was categorized into two groups, improved and not improved. Improved when the frequency of symptomps after 7 week therapy reduced and not improved when the frequency of symptomps after 7 week therapy increased or not changed. RESULTS: 60 subjects collected (42 boys, 18 girls). Divided into standard (cetirizine) group (n=16, 14 loss to follow up) and cetirizine combined with immunotherapy group (n=24, 6 loss to follow up). Both in itchy eye and watery eye symptomp, comparation between cetirizine therapy group and cetirizine combined with immunotherapy group was not significant with p value 0,32 (p>0,05) and 1,00 (p>0,05). CONCLUSION: Therapy with cetirizine combined with immunotherapy was more effective to reduce conjunctivits symptomps in allergic rhinitis either in itchy or watery eye, although the data was not significant

Kata Kunci : Imunoterapi subkutan, Cetirizine, Konjungtivitis alergi, Mata gatal, Mata berair.