IDENTIFIKASI ZONA PERSEBARAN MINERAL MANGAN BERDASARKAN PEMETAAN GEOLOGI DAN METODE VLF EM DI WILAYAH KLIRIPAN, KULONPROGO, DIY
GALIH PUSPITA RATIH, Dr. rer. nat. Mochamad Nukman, ST., M.Sc; Dr. Eddy Hartantyo, M.Si
2017 | Skripsi | S1 GEOFISIKAWilayah Kliripan pernah menjadi area penambangan mangan yang cukup besar di Indonesia. Wilayah ini berada di daerah Kulonprogo, DIY. Aktivitas penambangan mangan di Kliripan sudah dimulai sejak tahun 1912. Penelitian di daerah ini bertujuan untuk mengetahui persebaran mineral mangan melalui pemetaan geologi dan pengukuran menggunakan metode VLF EM. Pemetaan geologi memberikan informasi berupa jenis litologi dan struktur yang ada di permukaan. Pengukuran menggunakan metode VLF EM menghasilkan peta penampang rapat arus ekuivalen (RAE) yang dapat digunakan untuk memperkirakan posisi zona konduktif. Nilai RAE yang tinggi dapat mengindikasikan keterdapatan mangan, sedangkan nilai RAE yang rendah dapat berkaitan dengan batugamping di daerah penelitian. Berdasarkan korelasi peta RAE di semua lintasan, terdapat anomali konduktif yang menerus dari lintasan A hingga lintasan C dengan arah tenggara-barat laut. Anomali tersebut bertepatan dengan posisi patahan yang memotong ketiga lintasan (A, B, dan C) dan juga singkapan mangan di permukaan (pada lintasan B dan C). Selain itu, juga ditemukan anomali konduktif yang berada pada jarak 300 sampai 400 meter (lintasan A), 600 sampai 675 meter dan 750 sampai 800 meter (lintasan C), dan 450 sampai 625 meter (lintasan D) yang diinterpretasikan sebagai keberadaan endapan mangan. Pembentukan mangan di daerah penelitian dimungkinkan berasal dari endapan sedimenter yang berasal dari pengendapan material-material eksogenik hasil pelapukan intrusi andesit yang berada di dekat lokasi penelitian.
Kliripan was a large manganese mining area, located in Kulonprogo, DIY. Mining activities in the Kliripan manganese field are historical since the first excavation in 1912. This reseach aims to determine the distribution of manganese mineral zone by geological mapping and measurement using VLF EM method. Geological mapping provides information about the type of lithology and structure in this area. Measurement using VLF EM method produces equivalent current density (ECD) map to estimate the position of the conductive zone. High value of ECD indicates the presence of manganese mineral, while low ECD value correlates to limestone in this area. Based on the correlation of ECD map, there were conductive anomalies occured along line A to C with southeast-norththwest trending. Thus anomaly corresponded to the fault that crossed line A to C and also with the outcrop of manganese (on line B and C). Conductive anomalies at 300 to 400 meters (line A), 600 to 675 meters and 750 to 800 meters (line C), and 450 to 625 meters (line D) were interpreted as manganese mineral. Manganese mineral in this reseach area were formed by sedimentation process of exogenic materials from andesite intrusion weathering near the reseach area.
Kata Kunci : Kliripan, mineral mangan, VLF EM, peta RAE