PENGARUH EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP DIFERENSIASI KULTUR OSTEOBLAS PADA OSTEOGENESIS

CAROLINE MANUELA HARTANTO, Dr. drg. Dahlia Herawati, S.U., Sp.Perio(K) ; drg. Al Sri Koes Soesilowati, S.U., Sp.Perio(K)

2018 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Kerusakan tulang alveolar merupakan ciri utama dari penyakit periodontal. Komponen seluler dari tulang alveolar yaitu osteoblas, osteosit dan osteoklas. Osteoblas merupakan sel yang berperan dalam pembentukan tulang dengan mensintesis matriks organik. Osteosit adalah modifikasi dari osteoblas yang terjebak dalam lakuna. Ekstrak daun kelor mengandung asam askorbat dan flavonoid yang menstimulasi diferensiasi osteoblas menjadi osteosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap diferensiasi kultur osteoblas pada osteogenesis. Osteoblas yang telah dikultur dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok ekstrak daun kelor 20 mikrogram per ml, kelompok ekstrak daun kelor 10 mikrogram per ml, dan kelompok kontrol negatif. Ketiga kelompok diamati pada hari ke-4, ke-6, dan ke-8. Identifikasi sel dilakukan dengan teknik pewarnaan Hematoksilin-Eosin kemudian diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400 kali. Penghitungan osteosit dilakukan per 300 sel dan diamati 3 pengamat. Hasil penelitian yaitu kelompok ekstrak daun kelor 20 mikrogram per ml pada hari ke-8 memiliki jumlah osteosit yang tertinggi (104,67 lebih kurang 8,33) dibandingkan dengan pada hari ke 4- (60,00 lebih kurang10,15) dan hari ke-6 (93,67 lebih kurang 19,09) dan kontrol negatif pada hari ke-8 (73,33 lebih kurang 7,64). Terdapat perbedaan yang bermakna antara hari ke-6, dan 8 antar kelompok (p<0,05), dan perbedaan yang tidak bermakna pada hari ke-4 (p>0,05) Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dapat meningkatkan diferensiasi osteoblast pada osteogenesis, serta ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) konsentrasi 20 mikrogram per ml memiliki jumlah osteosit yang tertinggi.

Alveolar bone loss is the main symptom of periodontal disease. Alveolar bone has several cellular component as osteoblast, osteocyte, and osteoclast. Osteoblast play a role in the formation of bone by synthesizing organic matrix. Osteocytes are a modification of osteoblast trapped in a lacuna. Moringa oleifera leaves contains ascorbic acid and flavonoid that stimulates the osteoblast differentiation into osteocytes. The purpose of this study is to determine the effect of Moringa oleifera leaves on osteoblast culture in osteogenesis. The cultured osteoblast then divided into 3 groups, 20 microgram per ml Moringa oleifera exctract, 10 microgram per ml Moringa oleifera exctract, and the negative control. These 3 groups were observed on the 4th, 6th, and 8th day. Osteocyte identification was performed by Hematoxillin-Eosin staining then observed with a light microscope with 400 times magnification. Calculation of osteocyte performed per 300 cells by 3 observer. The result then were analysed by Two way ANOVA and Post Hoc LSD. The result of this research is that the 20µg/ml exctract group has the highest osteocyte counts (104,67 plus minus 8,33) rather than the 4th day (60,00 plus minus 10,15), 6th day (93,67 plus minus 19,09) dan negative control group on 8th day (73,33 plus minus 7,64). There were a significant difference on the 6th and 8th day between groups (p<0,05), and not significant difference on the 4th day (p>0,05). The conclusion of this study is Moringa oleifera leaves extract can increase the osteoblast differentiation in osteogenesis, and Moringa oleifera leaves extract of 20 microram per ml has the highest amount of osteocyte.

Kata Kunci : Kultur osteoblas, ekstrak daun kelor, osteosit, diferensiasi / Osteoblast culture, Moringa oleifera leaves extract, osteocyte, differentiation