EVALUASI SANITASI DAN PENYUSUNAN SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURES (SSOP) PT. PERKEBUNAN TAMBI UNIT PRODUKSI TANJUNGSARI, SAPURAN, WONOSOBO, JAWA TENGAH
LISA FEBRINA, Dr. Jumeri Mangunwikarta, STP,M.Si
2018 | Tugas Akhir | D3 AGROINDUSTRI SVIndonesia merupakan negara argaris yang memiliki hasil pertanian yang sangat berlimpah salah satunya yaitu teh. Teh merupakan hasil pertanian di Indonesia yang sering diolah menjadi produk makanan maupun minuman. Sanitasi di industri sangat penting untuk diterapkan agar tehindar dari kontaminasi pada produk sehingga produk layak dan aman untuk dikonsumsi. Penyusunan SSOP juga sangat diperlukan di industri pangan agar pelaksanaan sanitasi dapat berjalan dengan baik. Evaluasi penerapan sanitasi di PT Perkebunan Tambi Unit Produksi Tanjungsari dilakukan dengan membandingkan peraturan Menteri Perindustrian No 75 tahun 2010 tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik. Evaluasi penerapan sanitasi dilakukan denga cara pengisian borang CPPOB, yang dilanjutkan dengan perhitungan jumlah penyimpangan pada masing-masing data. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan diagram pareto, 5 why dan diagram Ishikawa. Langkah yang terakhir yaitu penyusunan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure) yang bertujuan untuk memperbaiki penyimpangan yang terjadi. Hasil dari persentase kesesuaian penerapan sanitasi yaitu 69,64% dan ketidaksesuaian penerapan sanitasi yaitu 30,35%. Penyimpangan terbesar yaitu pada bangunan dengan frekuensi ketidakesuaian sebesar 35,29%. Hasil dari 5 why dan diagram Ishikawa menyimpulkan penyebab penyimpangan pada bangunan disebabkan oleh faktor manusia, metode, lingkungan internal dan material.
Indonesia is an agrarian country that has a very abundant agricultural product; one of them is tea. Tea is an agricultural product in Indonesia that is often processed into food and beverage products. Sanitation in industry is very important to be applied to avoid contamination of the product so that the product is feasible and safe for consumption. The compiling of SSOP is also very necessary in the food industry so that the implementation of sanitation can run well. The evaluation of sanitation implementation in PT Perkebunan Tambi, Production Unit of Tanjungsari was done by comparing the regulation of the Ministry of Industry No. 75 of 2010 about the Good Way of Food Production. The evaluation of sanitation implementation was done by filling CPPOB form, followed by calculating the number of deviation on each data. The data processing was done by using pareto diagram, 5 why's and Ishikawa diagram. The last step was the compiling of SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) which aimed to improve the deviation that occurred. The result of percentage of suitability of sanitation implementation was 69,64% and incompatibility of sanitation implementation was 30,35%. The biggest deviation was in buildings with an incompatibility frequency of 35.29%. The results of the 5 why's and Ishikawa diagram summarized the causes of deviations in buildings caused by human factors, methods, internal environment and materials.
Kata Kunci : Sanitasi, SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure), peraturan CPPOB 2010, diagram pareto, metode 5 Why, diagram Ishikawa