Laporkan Masalah

Analysis of International Tourists Perceptions on Street Food in Malioboro Street, Yogyakarta

OLGA MAHARANI YUVIA, Popi Irawan, S.S., M.Sc.

2017 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Jalan Malioboro merupakan tempat yang sangat terkenal untuk wisatawan yang ingin menikmati makanan jalanan khas daerah Yogyakarta seperti angkringan, lesehan, wedang ronde, bakpia, dan lain-lain. Penelitian ini mengkaji profil wisatawan mancanegara, karakteristik perjalanan dan persepsi wisatawan mancanegara terhadap makanan jalanan di Malioboro. Data didapatkan dari wisatawan asing yang berada di Jalan Malioboro (N=100). Ada tiga dimensi yang digunakan untuk menganalisis persepsi wisatawan: nilai keuntungan (perasaan, harga, kebersihan, kualitas makanan, kualitas layanan), kepuasan, dan niat untuk kembali. Data diolah menggunakan SPSS 22 dengan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa mayoritas wisatawan mancanegara yang mengunjungi Jalan Malioboro adalah pria berpendidikan tinggi pada usia 24-39 tahun. Secara geografis, wisatawan ini berasal dari benua Eropa. Secara psikografis, para wisatawan ini adalah generasi Milenium atau generasi Y. Karena mayoritas wisatawan melakukan perjalanan sendirian dan menginap di hotel yang tidak berbintang selama lebih dari tiga hari di Yogyakarta, maka mereka dapat dikategorikan sebagai backpacker. Dari analisis dimensi nilai keuntungan, wisatawan memiliki persepsi positif terhadap 4 dari 5 elemen: perasaan, harga, kualitas makanan, dan kualitas layanan. Unsur-unsur ini menunjukkan bahwa makanan jalanan di Malioboo mewakili nilai yang baik untuk uang, keramahan masyarakat, dan budaya lokal yang otentik. Bisa ditafsirkan bahwa ketika turis asing mengkonsumsi makanan jalanan lokal di Malioboro, mereka juga bisa merasakan budaya lokal Yogyakarta. Wisatawan memiliki persepsi netral terhadap unsur kebersihan. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kekhawatiran terhadap kebersihan makanan jalanan dan kebersihan gerobak makanan di Malioboro. Pada dimensi kepuasan, terungkap bahwa para wisatawan puas dengan kualitas makanan, kualitas layanan, dan keputusan untuk mencoba makanan jalanan. Selanjutnya, pada dimensi niat untuk kembali, mayoritas wisatawan ingin kembali lagi dan merekomendasikan makanan jalanan Malioboro kepada orang lain karena makanannya; lezat, murah, dan otentik. Selain itu, menurut mereka, pedagang lokal merupakan orang yang ramah. Mencoba makanan jalanan di Malioboro juga memberi pengalaman dan nilai yang baik bagi wisatawan. Sementara itu, alasan utama mengapa wisatawan tidak mau merekomendasikan dan kembali lagi mencoba makanan jalanan dikarenakan masalah kebersihan makanan jalanan yang berada di pinggir jalan. Berdasarkan analisis nilai keuntungan, kepuasan dan niat untuk kembali, dapat disimpulkan bahwa 1) ada hubungan yang kuat antara pengalaman budaya dan konsumsi makanan jalanan di Malioboro; 2) Masalah kebersihan menjadi perhatian utama wisatawan terhadap makanan jalanan di Malioboro; 3) persepsi positif wisatawan terhadap nilai keuntungan dan kepuasan merupakan pengaruh yang kuat untuk kunjungan berulang.

Malioboro Street is the most popular destination for tourists who want to experience Yogyakartas local street food such as angkringan, lesehan, wedang ronde, bakpia, etc. This research examines international tourist profile, travel characteristics and perceptions towards street food on Malioboro Street. Data collected from International tourists on Malioboro Street (N=100). There are three dimensions used to analyze the perceptions of street food: perceived value (affection, price, hygiene, food quality, service quality), satisfaction, and revisit intention. The data is analyzed by using SPSS 22 with descriptive analyses. Based on the result of the research, it can be found that the majority of international tourists who visit Malioboro Street are high-educated male tourists at the age of 24-39 years. Geographically, these tourists come from European continent. Psychographically, these tourists are Millennials or Generation Y. Since the majority of the tourists travelled alone and stayed in non-classified hotel for more than three days in Yogyakarta, they can be categorized as budget travellers or backpackers. From the analysis of perceived value dimension, the tourists have positive perceptions towards 4 out of 5 elements: affection, price, food quality, and service quality. These elements indicate that street food on Malioboo represents good value for money, the local friendliness, and the authentic local culture. It can be interpreted that when a foreign tourist consumes local street food on Malioboro, he or she could also experience the local culture of Yogyakarta. Tourists have a neutral perception on hygiene element. It indicates that there is still a concern towards the hygiene of the street food and the cleanliness of food carts on Malioboro. On satisfaction dimension, it reveals that the tourists are satisfied with the food quality, the service quality, and the decisions to try the street food. Furthermore, on revisit intention dimension, the majority of tourist would like to come back again and recommend Malioboro street food to others because the food is: tasty, inexpensive and authentic. Besides, according to the result, they consider the local sellers as friendly people. Trying street food on Malioboro also gives the tourist a good experience and good values. Meanwhile, the main reason of why tourists would not like to recommend and come back again to try the street food is because the hygiene issue of the food, as it is located along the roadside. According to the analysis of perceived value, satisfaction and revisit intention, it can be concluded that 1) there is a strong relationship between cultural experience and local street food consumption on Malioboro; 2) hygiene issue is the main concern commited by the tourists towards the street food on Malioboro; 3) the tourists positive perception towards perceived value and satisfaction is a strong influence of their repeat visit intention.

Kata Kunci : Street food, Malioboro, Perceptions, International tourist

  1. S1-2017-350316-abstract.pdf  
  2. S1-2017-350316-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-350316-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-350316-title.pdf