Laporkan Masalah

Dinamika Penerimaan Kelompok Hafu di Jepang dalam Kasus Terpilihnya Ariana Miyamoto sebagai Miss Jepang 2015

RANGGA EKAPUTRA, Drs. Usmar Salam, M.I.S.

2017 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Kemajuan teknologi yang dialami Jepang tidak dapat mengubah masyarakat Jepang secara menyeluruh. Namun, pemerintah dan masyarakatnyalah yang berusaha untuk mempertahankan sisi tradisional dari masyrakatnya. Hal itu yang membuat citra Jepang tetap sama, bahkan sampai sekarang. Dunia selalu melihat masyarakat Jepang sebagai masyarakat yang paling homogen. Mungkin sebagian dapat melihat ini sebagai suatu indikator masyarakat yang konservatif. Hal ini menimbulkan beberapa konsekuensi; HAM dan kelompok minoritas. Jepang sekarang sedang menghadapi permasalahan pertumbuhan kelompok hafu, waktu demi waktu. Kelompok yang vokal, kelompok kepentingan dan tren Internasional memiliki ruang tersendiriuntuk memainkan perannya dalam hal ini.

The fast growing of technology that Japan does cannot successfully change their society. Nevertheless, the government and all their people are trying to maintain the traditional culture in their society. It makes the image of Japanese people remains the same, up until now. The world always sees Japanese people as the most homogeneous society. Some may see this phenomenon as the indicator of a constructive society. Then, it takes some consequences; human rights and minority groups. Japan is dealing with the renewing society that always grows, time by time. The outspoken actor, some interest groups, and international trends are given space to play their role.

Kata Kunci : Miss Universe Japan, Ariana Miyamoto, Hafu, Acceptance.

  1. S1-2017-366362-abstract.pdf  
  2. S1-2017-366362-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-366362-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-366362-title.pdf