Gerakan Fajar Nusantara sebagai Artikulasi Partisipasi Warga Negara
YUVA AYUNING ANJAR, Dr. Muhammad Najib Azca, S.Sos, M.A
2017 | Tesis | S2 SosiologiDilabeli sebagai pelaku makar dan pelaku penistaan agama, banyak publik bertanya-tanya sebagai gerakan apakah sesungguhnya Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Adanya tuduhan makar, menyebabkan Gafatar disinyalir sebagai gerakan politik. Sedangkan dugaan penistaan agama mengarahkan Gafatar sebagai pelaku gerakan agama. Namun dengan program kedaulatan pangan yang mereka usung juga menghasilkan dugaan Gafatar sebagai gerakan ekonomi. Melalui konsep gerakan sosial yang diusung James Jasper dengan pendekatan budaya, penelitian ini mengkaji artikulasi Gafatar sebagai gerakan apa. Berangkat dari tuduhan makar dan sesat pula maka Gafatar melakukan resistensi terhadap agama dan negara dimulai. Dilihat menggunakan agenda resistensi yang diangkat oleh James Scott, Gafatar melakukan resistensi secara tersembunyi. Pada saat bersamaan lembaga agama dan negara juga melakukan resistensi terhadap Gafatar, walau resistensi itu dibungkus dengan dominasi ala penguasa. Tetapi dengan menggunakan konsep Chantal Mouffe dalam agonisme politiknya dapat disimpulkan bahwa resistensi yang dilakukan Gafatar sebaiknya dibaca sebagai bentuk partisipasi warga negara, bukan sebagai lawan negara. Walaupun di sisi lain, dengan banyaknya penolakan pada Gafatar menunjukkan bahwa Gafatar juga gagal dalam mengidentifikasikan dirinya sebagai penanda dari sekelompok warga negara. Gafatar sebagai gerakan yang diinisiasi oleh sekelompok warga negara sebenarnya adalah sebentuk protes berupa kritik sekaligus solusi kepada negara dan agama.
Labeled as the perpetrators of treason and perpetrators of blasphemy, many publicly wondered as the movement of what is actually the Movement of Fajar Nusantara (Gafatar). The alleged treason, causing Gafatar as a political movement. While the alleged defamation of religion leads Gafatar as the perpetrator of the religious movement. However, the food sovereignty program that they stretcher also produces Gafatar's allegations as an economic movement. Through the concept of social movements brought by James Jasper with a cultural approach, this study examines the articulation of Gafatar as a movement of what. Departing from the accusation of makar and heresy also then Gafatar do resistance to religion and the state began. Seen on the agenda of resistance raised by James Scott, Gafatar confronts hidden resistance. At the same time religious and state institutions are also resisting against Gafatar, even though the resistance is wrapped up with the dominance of the ruler. But by using the concept of Chantal Mouffe in political agonism it can be concluded that Gafatar's resistance should be read as a form of citizen participation, not as opposed to the state. Gafatar as a movement initiated by a group of citizens is actually a form of protest in the form of criticism as well as solutions to the state and religion
Kata Kunci : Gafatar, gerakan sosial, resistensi, agama dan negara./Gafatar, social movement, resistance, religion and state.