EFEK EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (Momordica charantia) TERHADAP INFILTRAT INFLAMASI DAN AKTIVASI NUCLEAR FACTOR-KAPPA B PADA MODEL PERIODONTITIS

ARYUDHI ARMIS, drg. Tetiana haniastuti, M.Kes., Ph.D.; drg. Heni susilowati, M.Kes., Ph.D.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi

INTISARI Periodontitis merupakan penyakit periodontal yang melibatkan gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar karena suatu proses inflamasi. Pada periodontitis, faktor virulensi periodontopatogen dan respon inflamasi dapat menstimulasi aktivitas Nuclear Factor-Kappa B. Charantoside C dan momordicosides G pada buah pare dapat menghambat aktivasi Nuclear Factor-Kappa B yang distimulasi oleh TNF-alpha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol buah pare sebagai bahan antiinflamasi dengan menganalisis tingkat kepadatan infiltrat inflamasi dan jumlah sel yang mengalami aktivasi Nuclear Factor-Kappa B pada model periodontitis. Delapan puluh ekor tikus Wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 tikus untuk setiap hari pengamatan (1, 3, 5, dan 7 hari setelah perlakuan). Gigi insisivus rahang bawah diligasi selama 14 hari untuk menginduksi terjadinya periodontitis. Pada hari ke-14 masing-masing kelompok diberi perlakuan ektrak buah pare 500 mg/kg BB, 250 mg/kg BB, dan 100 mg/kg BB, ibuprofen 100 mg/kg BB, dan akuades. Tikus dinekropsi pada hari ke-1,3,5, dan 7 setelah perlakuan. Pengambilan rahang bawah dilakukan untuk pembuatan preparat jaringan, dilakukan pemotongan secara serial dan diwarnai dengan hematoksilin eosin. Analisis imunohistokimia dilakukan untuk mengamati aktivasi Nuclear Factor-Kappa B. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan bahwa kepadatan infiltrat inflamasi berbeda signifikan pada hari ke-5 dan ke-7 pada semua kelompok (p<0,05), dan hasil uji LSD menunjukkan bahwa kepadatan infiltrat inflamasi seluruh kelompok perlakuan memiliki kepadatan yang sama, kecuali aquades. Hasil uji Anava dua arah memperlihatkan bahwa terdapat berbedaan bermakna (p<0,05) jumlah sel inflamasi yang teraktivasi Nuclear Factor-Kappa B antar kelompok, dan hari pengamatan. Hal ini berarti bahwa hari pengamatan dan perlakuan berpengaruh signifikan terhadap jumlah sel inflamasi yang mengalami aktivasi Nuclear Factor-Kappa B. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa penurunan jumlah sel inflamasi yang teraktivasi Nuclear Factor-Kappa B lebih efektif pada kelompok pare 500 mg/kg BB di hari ke-7. Kesimpulan: Pemberian ekstrak etanol buah pare 500 mg/kg BB dapat menurunkan kepadatan infiltrat inflamasi, dan menghambat aktivasi Nuclear Factor-Kappa B pada gingiva tikus yang diinduksi periodontitis.

ABSTRACT Periodontitis is a periodontal disease involving gingivae, periodontal ligament, cementum, and alveolar bone due to an inflammatory process. In periodontitis, periodontopathogenic virulence factors and inflammatory response can stimulate Nuclear Factor-Kappa B activity. Charantoside C and momordicosides G in bittergourd may inhibit TNF-alpha-stimulated Nuclear Factor-Kappa B activation of HepG2 cells. The aim of this study was to know the effect of ethanol extract of bittergourd as anti-inflammatory material by analyzing inflammatory infiltrate density and number of cells undergoing Nuclear Factor-Kappa B activation in periodontitis model. Eighty male Wistar rats were divided into 5 groups. Each group consisted of 4 rats in each observation day (1, 3, 5, and 7 days after treatment). The mandibular incisors were ligated for 14 days to induce periodontitis. On the 14th day each group was treated with bitterguard ethanol extracts 500 mg/kg BW, 250 mg/kg BW, and 100 mg/kg BW, ibuprofen 100 mg/kg BW, and distilled water. The rats were sacrificed on day 1, 3, 5, and 7 after the treatment. The lower jaw was processed for parafin embedded tissue, sectioned serially and stained with haematoxylin eosin. Immunohistochemistry was performed to examine Nuclear Factor-Kappa B activation. The result of Kruskal Wallis test showed that inflammatory infiltrate density was significantly different at day 5 and 7 in all groups (p<0.05), and LSD test result showed that inflammatory infiltrate density of all treatment groups had the same density, except aquades . Two-way Anova test results showed that there was a significant difference (p<0.05) number of activated inflammatory cells Nuclear Factor-Kappa B between groups, and observation days. This means that days of observation and treatment have a significant effect on the number of inflammatory cells undergoing Nuclear Factor-Kappa B activation. The LSD test results showed that the decrease in the number of activated inflammatory cells of Nuclear Factor-Kappa B was more effective in the 500 mg / kg B pare group at day 7. Thus, it may be concluded that an administration of 500 mg/kg BW bittergroud ethanol extracts can decrease inflammatory infiltrate density, and inhibit the activation of Nuclear Factor-Kappa B in gingival rat-induced periodontitis

Kata Kunci : buah pare, infiltrat inflamasi, Nuclear Factor-Kappa B, periodontitis