ANALISIS KEPRIBADIAN EMPAT TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SHUUEN NO SHIORI KARYA SUZUMU: KAJIAN PSIKOLOGI ANALITIK JUNG

DYAH PUSPITA R, Drs. Eman Suherman, M.Hum.

2017 | Skripsi | S1 SASTRA JEPANG

Novel Shuuen no Shiori karya Suzumu yang digunakan sebagai objek penelitian ini menceritakan tokoh A-ya, B-ko, C-ta, dan D-ne yang terlibat dengan kejadian pembunuhan misterius di sekolah mereka. Masing-masing dari mereka menunjukkan reaksi dan perbuatan yang berbeda-beda dalam menghadapi kejadian tersebut. Oleh karena itu, psikologi analitik Jung dibutuhkan untuk menganalisis tipe kepribadian dan kondisi psikologis keempat tokoh tersebut. Menurut Jung, aspek kepribadian terdiri dari sikap jiwa dan fungsi jiwa. Sikap jiwa terdiri dari ekstroversi dan introversi, sedangkan fungsi jiwa terdiri dari pengindera, intuisi, berpikir, dan perasa. Walaupun ada 2 tipe sikap jiwa, Jung menegaskan bahwa tidak ada orang yang murni masuk ke dalam golongan ekstroversi maupun introversi. Setiap orang memiliki kedua sifat ini dengan satu sifat dominan, sedangkan yang lainnya inferior. Hal ini juga berlaku pada fungsi jiwa. Jung memakai kombinasi sikap dan fungsi jiwa untuk mendeskripsikan tipe kepribadian manusia. Dari kombinasi ini akan diperoleh 8 tipe manusia, yaitu tipe ekstroversi-berpikir, ekstroversi-perasa, ekstroversi-pengindera, ekstroversi-intuisi, introversi-berpikir, introversi-perasa, introversi-pengindera, dan introversi-intuisi. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa A-ya adalah orang dengan tipe dominan introversi-intuisi yang tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain secara efektif, tapi mempunyai firasat dan insting yang kuat. B-ko adalah orang dengan tipe dominan ekstroversi-pengindera yang memiliki antusiasme dalam menjalani kehidupan dan menyukai hal yang menggetarkan hati. C-ta mempunyai tipe dominan ekstroversi-perasa yang mudah beradaptasi, suka menjaga keharmonisan, dan penuh perhatian terhadap orang lain. D-ne mempunyai tipe dominan seperti A-ya. Namun, berbeda dengan A-ya yang memiliki firasat kuat atas suatu kejadian, firasat D-ne lebih mengarah ke pemahaman manusia. Hal ini dikarenakan fungsi perasa lebih berkembang pada D-ne sebagai fungsi penyokong tipe dominannya, sedangkan fungsi penyokong yang berkembang pada A-ya adalah fungsi berpikir. Melalui novel ini pengarang ingin menyampaikan pada pembaca agar lebih dahulu memikirkan konsekuensi dari perbuatan yang akan dilakukan. Sebaiknya tetap berpikir tenang dan jangan sampai tenggelam dalam asumsi-asumsi yang condong ke arah negatif sebelum benar-benar akan mengambil sebuah keputusan.

Shuuen no Shiori that used as this research object is a novel by Suzumu that tells about four characters; A-ya, B-ko, C-ta, and D-ne, that involved in a mysterious murder incident on their school. Each of them shows different reactions and acts when being confronted with that said incident. Therefore, analytical psychology of Jung is needed to analyze their personality types and psychological conditions. According to Jung, human personality consisted of attitude and function. Attitude divided into 2 types; extroversion and introversion, while function divided into 4 types; sensing, intuition, thinking, and feeling. There might be 2 types of attitude, but no one is purely in the extroversion or introversion type. Every person have their own extroversion and introversion side, but only one side will emerged as the dominant side, while the other will be the inferior side. Function works like that too. Jung uses the combination of attitude and function to describe the typology of human personality. There are 8 types from the combination, such as extroversion-thinking, extroversion-feeling, extroversion-sensing, extroversion-intuition, introversion-thinking, introversion-feeling, introversion-sensing, and introversion-intuition. From the research, it can be concluded that A-ya has introversion-intuition type as his dominant personality. Person with this personality can not communicate well with other person but they have a strong vision and instinct. B-ko who has enthusiasm on living her life and loves thrill has extroversion-sensing type as her dominant personality. C-ta has extroversion-feeling type that easy to adapt, loves harmony, and cares for others as his dominant personality. D-ne has the same dominant personality as A-ya. Different from A-ya which have a strong instinct of an incident, D-ne has strong instinct that is more to understanding human. This is happened because the feeling function on D-ne is more developed as her dominant personality support, while the thinking function is more developed as the dominant personality support of A-ya. From this novel, the writer wants to tell the reader to think the consequence first before doing something. It is better to stay calm and not to be drowned on negative assumption before making a decision.

Kata Kunci : psikologi analitik Jung, tipe kepribadian, introversi-intuisi, ekstroversi-pengindera, ekstroversi-perasa