ANALISIS ATAS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
EKO SURYONO, Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.B.A., Ak., C.A.
2017 | Tesis | S2 AkuntansiPola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) atau disingkat BLU merupakan salah satu terobosan dari reformasi keuangan negara untuk meningkatkan pelayanan umum. BLU diberikan fleksibilitas dalam mengelola pendapatan yang diperoleh dari pelayanan untuk langsung digunakan. Konsekuensinya BLU dibebani pelaporan keuangan tambahan. Ditambah lagi terbitnya PSAP 13 yang mengatur pelaporan keuangan BLU semakin menambah beban yang harus dipenuhi BLU. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antarlaporan, merumuskan desain praktis konversi laporan keuangan BLUD, dan terakhir menelaah prinsip-prinsip akuntansi dalam pelaporan keuangan BLUD. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan, baik dari sisi praktis (menyusun, reviu, dan audit) maupun dalam pengambilan kebijakan terkait BLUD. Analisis dilakukan dengan 4 pendekatan, yaitu: perbandingan, evaluasi, analisis deskriptif, dan simulasi konversi. Perbandingan dilakukan untuk identifikasi perbedaan laporan keuangan SAP dan SAK dengan hasil ditemukan perbedaan pada (1) klasifikasi, (2) pengakuan pendapatan APBD, dan (3) biaya yang dibayar oleh entitas lain. Evaluasi dilakukan untuk identifikasi kekurangan dalam pemenuhan standar (PSAP 13). Analisis deskriptif menjelaskan perbedaan dan fenomena yang ditemukan dalam analisis sebelumnya ditinjau dari prinsip-prinsip teori akuntansi meliputi: kesatuan entitas, basis akrual dan penandingan upaya dan hasil. Simulasi konversi dilakukan untuk menguji pemanfaatan perbedaan yang telah diketahui guna penyusunan laporan keuangan secara praktis. Konversi kurang berhasil karena ditemui hambatan pada saat konversi meliputi (1) perbedaan klasifikasi beban berdasarkan fungsi mengharuskan pengelompokan beban dalam beban layanan dan beban umum administrasi, dan (2) penyajian akun gelondongan atas biaya dari penggunaan pendapatan pelayanan. Penyajian biaya gelondongan tidak dapat dihindarkan karena imbas dari fleksibilitas BLUD dalam penganggaran. Biaya gelondongan bisa diatasi dengan merincikan biaya dalam anggaran dengan konsekuensi mengurangi fleksibilitas yang diperoleh BLUD.
Financial management of public service agency is one of innovation of state financial reformation to improve public service. Public service agency has flexibility to manage its own service revenue to be directly used. As a consequence, public service agency must have the additional financial reporting to be reported. In addition, the publishment of government accounting standard: statement number 13 as financial reporting standard of public service agency, it charges more reporting obligation that has to be fulfilled. The purpose of this research is to identify the differences in each financial report, formulate the simple design of public service agencies financial reporting conversion, and review the accounting principles on public service agencies financial report. This research can contribute on review, audit, and make decision about public service agencies policy. Four approaches used to analyze this research included: comparison, evaluation, descriptive analysis, and converting simulation. Comparison was used to identify the differences between financial report based on public sector accounting standard and private sector financial report standard finding the difference in (1)classification, (2) Local government budget revenue recognition, and (3) cost paid by other entity. Evaluation used to identify deficiency of government accounting standard: statement number 13 fulfillment. Descriptive analysis was used to explain the differences and the phenomenon found in analysis before based on accounting theory principles: business entity, accrual base and matching concept. Conversion experiment was purposed to use the differences finding to construct financial report by converting from another reporting systems. The experiment was not so successful because some conditions could decrease financial information quality. The obstacles include (1) classification by function that have to categorize expense in service expense and administration and general expense, and (2) bunch (undetailed) expense account. The bunch expense account is unavoidable as the impact of its flexibility in budgeting. The bunch expense can be solved by detailing expenses in budgeting with consequence decreasing its flexibility.
Kata Kunci : akuntansi akrual, BLU, BLUD, badan layanan umum, laporan keuangan, konversi, prinsip akuntansi, matching concept, kesatuan usaha, business entity