Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri di SMA N 2 Ngaglik Sleman
INEKE WIJAYANTI, Nabila Zuhdy, S.ST.,M.Kes; Drs. Abdul Wahab, MPH
2017 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SVKeputihan adalah cairan yang keluar dari alat genetala yang bukan berupa darah. Keputihan dapat bersifat normal dan tidak normal. Gejala keputihan yang normal adalah tidak berbau, jernih, tidak gatal, dan tidak perih, sedangkan keputihan yang tidak normal ditandai dengan jumlah yang keluar banyak, berwarna putih keruh, kuning, dan kehijauan, gatal, perih, dan disertai bau amis. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian keputihan yaitu aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan kejadian keputihan pada remaja putri di SMA N 2 Ngaglik Sleman. Metode penelitian ini meggunakan desain cross sectional yang dilakukan di SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman pada tanggal 11-12 September dan 2 Oktober 2017 dengan melibatkan 94 responen. Data diperoleh dengan cara wawancara terstruktur mennggunakan kuisioner Adolecsent Physical Activity Recall Questionnaire (APARQ) dan kuisioner keputihan. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki aktivitas berat sebanyak 48,3% mengalami keputihan patologis, sedangkan responden yang memiliki aktivitas sedang dan ringan sebagian besar (81,2%) mengalami keputihan fisiologis. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian keputihan (p-value = 0,005). Responden yang memiliki aktivitas berat beresiko 2,5 kali lebih besar mengalami keputihan patologis (CI 95% = 1,200-5,550).
Vaginal discharge is fluid secretion from the vaginal that is not a blood. Vaginal discharge divided into normal and abnormal. The symptoms of normal vaginal discharge are odorless, transparent, doesn���¢�¯�¿�½�¯�¿�½t itchy, and no pain, the abnormal vaginal discharge are characterized by much secretion of vaginal discharge, whitish, yellow, and greenish, itchy, sore, and with stench. One of the factors that can affect the incidence of vaginal discharge is physical activity. The purpose of this study is to know the correlation between the level of physical activity and the incidence of vaginal discharge in adolescent girls at SMA N 2 Ngaglik Sleman. The method of this study used cross sectional design at SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman on 11-12 September and 2 October 2017 with 94 respondents. The data were obtained by structured interview using Adolecsent Physical Activity Recall Questionnaire (APARQ) and vaginal discharge questionnaire. Data analysis used chi square test. Results of this study showed that respondents with virgorously activity is 48.3% with pathological vaginal discharge and moderate and mild activity is 81.2% had physiological vaginal discharge. The results showed that there were a correlation between physical activity and vaginal discharge (p-value = 0.005). Respondents with virgorously activity had a risk 2,5 greater to had pathological vaginal discharge (CI 95% = 1,200-5,550).
Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Keputihan, Remaja