Laporkan Masalah

KUALITAS FISIK TEPUNG GLUKOMANAN YANG DIKERINGKAN MENGGUNAKAN VACUUM DRYER TIPE RAK DENGAN VARIASI SUHU PENGERING

KARTIKA PURBARANI, Dr. Sri Rahayoe, STP. MP ; Prof.Dr.Ir.Eni Harmayani,M.Sc

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Umbi Porang (Amorphophallus oncophyllus) kaya akan glukomanan yang banyak dibudidayakan oleh petani dan petani hutan. Kualitas glukomanan dapat ditingkatkan melalui optimasi proses ekstraksi tepung porang salah satunya proses pengeringan cloud glukomanan sehingga memberikan nilai tambah bagi industri serta mengurangi ketergantungan impor glukomanan. Tahapan awal proses ekstraksi tepung porang diawali dengan pemanasan dengan suhu 75 derajat celsius, penyaringan untuk mendapatkan filtrat, pencampuran fitrat dengan etanol 96 persen atau 1 dibanding 1, penyaringan cloud glukomanan, pengeringan cloud glukomanan dengan variasi suhu pengeringan 40 derajat celsius, 50 derajat celsius dan 60 derajat celsius, kemudian dilakukan penggilingan dan pengayakan hingga menghasilkan tepung glukomanan halus. Parameter pengeringan melibatkan penurunan kadar air dan nilai koefisien laju pengeringan cloud glukomanan. Hasil penelitian menunjukan karakteristik glukomanan yang dihasilkan memiliki nilai viskositas 8000 sampai 24000 millipascal second dan termasuk kedalam jenis fluida nonnewtonian pseudoplastik, rendemen 39 sampai 61 persen, nilai whiteness 67,86 sampai 75,73 persen, pH 7,00 sampai 7,02 dengan waktu kelarutan berkisar antara 900 sampai 1050 sekon dan kadar air yang dihasilkan tepung glukomanan 3,6 sampai 10,37 persen. Variasi suhu pengeringan hanya memberikan pengaruh terhadap kadar air bahan namun tidak memberikan pengaruh terhadap sifat fisik lainnya. Perlakuan terbaik dihasilkan pada pengeringan dengan suhu 60 derajat celsius dilihat dari nilai kadar air, viskositas, whiteness dan nilai konstanta laju pengeringan yang diperoleh.

Porang (Amorphophallus oncophyllus) is rich in glucomannan which is widely cultivated by farmers and forest farmers. Glucomannan quality can be improved through optimizing the process of porang flour extraction, one of the process is wet glucomanan drying process so as to provide added value for industries and reduce the dependence of glucomanan import. The initial stage of the porang flour extracting process begins with heating in temperature 75 degrees celsius, filtration to obtain filtrate, mixing the filtrate with ethanol 96 percent or 1 divided by 1, wet glucomannan filtering, wet glucomannan drying with variation of temperature 40 degrees celsius, 50 degrees celsius, 60 degrees celsius, then grinding and sieving to produce fine glucomannan flour. Drying parameters involve decreasing water content and coefficient value of wet glucomannan drying rate. The result showed that the glucomannan characteristic had viscosity 8000 until 24000 millipascal second and included into pseudoplastic nonnewtonian fluid type, rendemen 39 until 61 percent, whiteness value 67,86 until 75,73 percent, pH 7.00 until 7.02 with a solubility time around 900 until 1050 seconds and water content 3,6 until 10,37 percent, Variations in drying temperature only affect the water content of the material but do not give effect to other physical properties. The best treatment is produced at drying with temperature of 60 degrees celsius seen from moisture value, viscosity, whiteness and drying rate constant rate obtained.

Kata Kunci : glukomanan, pengeringan, vacum dryer

  1. S1-2017-353100-abstract.pdf  
  2. S1-2017-353100-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-353100-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-353100-title.pdf