Laporkan Masalah

Kajian Kerusakan Lingkungan Pada Perairan Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan Akibat Aktivitas Pertambangan Pasir Sebagai Dasar Pengelolaan Lingkungan

ANDI RIFANI, Dr. Langgeng Wayhu Santosa, M.Si.; Dr. R. Suharyadi, M.Sc.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Sungai Jeneberang memberikan peranan penting bagi masyarakat sekitar khususnya di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Air Sungai Jeneberang digunakan sebagai sumber air baku dan peruntukan lainnya. Sejak bencana alam longsor tahun 2004 silam, terjadi perubahan tutupan lahan pada perairan Sungai Jeneberang sehingga memperngaruhi kualitas air sungai. Salah satunya adalah aktivitas pertambangan pada aliran Sungai Jeneberang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aktivitas pertambangan pasir kaitannya terhadap: 1) perubahan tutupan lahan pada aliran sungai pada tahun 2002 dan 2016, 2) kualitas lingkungan Sungai Jeneberang, 3) persepsi masyarakat terkait perubahan tutupan lahan dan kualitas lingkungan, dan 4) strategi pengelolaan lingkungan pada aliran Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Perubahan tutupan lahan dianalisis secara spasial berdasarkan hasil observasi dan intrepretasi citra penginderaan jauh. Kualitas lingkungan dengan mengamati kondisi komponen abiotik, biotik dan kultural terhadap aktivitas pertambangan pasir. Analisis persepsi masyarakat dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil indept interview pada masing-masing informan. Strategi pengelolaan lingkungan dirumuskan dengan menggunakan matriks berdasarkan permasalahan pada setiap titik lokasi pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan tutupan lahan menjadi kawasan peruntukan lainnya seperti permukiman, sawah, perkebunan, dan pertambangan. Luas kawasan yang mengalami perubahan dari tahun 2002 ke 2016 sebesar 2690,20 Ha atau 49,77%. Aktivitas pertambangan pasir memberikan pengaruh pada kualitas lingkungan seperti kualitas air sungai dan perubahan sempadan sungai. Berdasarkan hasil analisis, air Sungai Jeneberang berada pada status tercemar ringan. Beberapa parameter air seperti TSS (Total Suspended Solid), Warna, dan pH telah melewati batas standar kualitas air sungai. Masyarakat sekitar berpresepsi bahwa Sungai Jeneberang sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari sehingga perlu peningkatan pengelolaan yang baik dan benar seperti pembangunan artifisial sungai yang tepat. Strategi pengelolaan lingkungan dilakukan dengan melibatkan semua instansi yang terlibat dalam pemanfaatan Sungai Jenberang baik pemerintah, instansi, maupun masyarakat.

Jeneberang River provides an important role for the surrounding community, especially in Gowa Regency South Sulawesi. Jeneberang River water is used as a source of raw water and other designations. Since the landslide disaster in 2004 ago, land cover changes in the Jeneberang River so as to affect the quality of river water. One of them is sand-mining activities. This study aims to examine the effect of sand mining activities on: 1) changes in land cover on river flows in 2002 and 2016, 2) environmental quality of the Jeneberang River, 3) community perceptions related to changes in land cover and environmental quality, and 4) management strategies Environment on the Jeneberang River Gowa regency South Sulawesi. The method used in this research is qualitative and quantitative research methods. Land cover changes were analyzed spatially based on observations and intrepretation of remote sensing imagery. Environmental quality by observing the condition of abiotic, biotic and cultural component of sand mining activity. The analysis of community perception was done by using descriptive qualitative analysis based on indept interview result in each informant. The environmental management strategy is formulated by using a matrix based on the problem at each point of the observation location. The results show that there is a change of land cover into other designated areas such as settlements, rice fields, plantations, and mining. The total area that changes from 2002 to 2016 is 2690,20 hectars or 49,77%. Sand mining activities affect the quality of the environment such as river water quality and changes in river border. Based on the analysis, Jeneberang River water is in badly polluted. Some water parameters such as TSS (Total Suspended Solid), Color, and pH have exceeded the water quality standard of the river. The surrounding community perceives that the Jeneberang River is very beneficial for everyday life so it needs to improve good and proper management such as artificial development of the river. The environmental management strategy is carried out by involving all agencies involved in the utilization of the Jenberang River by government, agencies, and communities.

Kata Kunci : Sungai Jeneberang, Tutupan Lahan, Kualitas Lingkungan, Persepsi Masyakarat. / Jeneberang River, Land Cover, Environmental Quality, community perceptions

  1. S2-2017-389589-abstract.pdf  
  2. S2-2017-389589-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-389589-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-389589-title.pdf