DETEKSI Strongyloides stercoralis MENGGUNAKAN METODE SINGLE POLYMERASE CHAIN REACTION PADA SAMPEL FESES POSITIF Hookworm

ARDINA NUGRAHANI, dr. E. Elsa Herdiana Murhandarwati, M. Kes., Ph. D.;Dr. Dra. Erna Kristin, Apt., M. Si

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Latar Belakang. Strongyloidiasis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Strongyloides stercoralis. Angka prevalensi infeksi Strongyloides stercoralis di seluruh dunia berkisar antara 2%-20% berada pada daerah endemik. Data terbaru diduga 100-200 juta orang terinfeksi oleh parasit ini dan tersebar kurang lebih pada 70 negara di dunia. Indonesia belum terdata dengan jelas angka prevalensi infeksi Strongyloides stercoralis. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan adanya permasalahan pada diagnosis infeksinya. Permasalahan diagnosis pada infeksi Strongyloides stercoralis adalah seringnya mengklasifikasikan infeksi Strongyloides stercoralis menjadi infeksi Hookworm. Hal ini disebabkan pada pemeriksaan secara mikroskopis bentuk telur/ larva Hookworm sama/ mirip dengan bentuk telur/ larva Strongyloides stercoralis. Tujuan. Untuk mengetahui kemampuan metode single PCR dalam mendeteksi Strongyloides stercoralis pada sampel feses positif hookworm yang telah terawetkan dalam ethanol 70 % dan tersimpan selama 6 bulan. Metode. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitis. Sampel feses yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Maluku Tengah serta telah diuji menggunakan uji Kato-katz dan Direct smear. Sampel feses yang menunjukkan hasil positif Hookworm sebanyak 86 sampel, sampel tersebutlah yang diuji menggunakan single PCR untuk mendeteksi adanya infeksi Strongyloides stercoralis. Sampel feses ini telah terawetkan dalam ethanol 70% serta telah tersimpan selama 6 bulan di laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran UGM. Hasil. Hasil dari penelitian ini, setelah dilakukan uji menggunakan single PCR diperoleh data sebagai berikut diketahui bahwa 41 sampel terdeteksi positif Strongyloides stercoralis (47,7 %), dan 45 sampel terdeteksi negatif Strongyloides stercoralis (52,3%) . Hasil single PCR yang telah dilakukan pada 86 sampel feses positif Hookworm tersebut dinyatakan positf Strongyloides stercoralis tersebut apabila muncul band di daerah 115 bp pada hasil elektroforesis. Kesimpulan. Metode single PCR dapat untuk mendeteksi Strongyloides stercoralis pada sampel feses positif hookworm yang telah terawetkan dalam ethanol 70% dan tersimpan selama 6 bulan.

Background: Strongyloidiasis is an infectious disease caused by roundworm Strongyloides stercoralis. The prevalence of global Strongyloides stercoralis infection ranges from 2-20% in endemic areas. According to current epidemiological data, 100-200 millions of people spread in 70 countries are presumed to be suffering from the parasite. In Indonesia itself, the prevalence of Strongyloides stercoralis infection has not yet been clearly reported. This may be due to several diagnostic difficulties, including classifying Strongyloides stercoralis infection into hookworm infection. Such error is frequently found since both Strongyloides stercoralis and hookworm egg and larval morphology are similar microscopically. Objectives: To determine the ability of single PCR method in the detection of Strongyloides stercoralis in hookworm-positive fecal samples that were 6-months-preserved in 70% ethanol. Method: The research is a descriptive analytic study. Fecal samples used in the study were obtained from Central Maluku, Indonesia, and have been undergone identification using direct smear and Kato-katz method. As many as 86 hookworm-positive fecal samples were tested using single PCR method in order to detect the presence of Strongyloides stercoralis infection. These fecal samples were already preserved in 70% ethanol for the period of 6 months in the Department of Parasitology, Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada. Results: After underwent analysis using single PCR method, the results showed 41 samples (47.7%) were positive for Strongyloides stercoralis infection, whereas 45 samples (52.3%) were negative for Strongyloides stercoralis infection or positive for hookworm infection. Positive results for Strongyloides stercoralis infection in 86 hookworm-positive fecal samples will be acquired if a band is generated on 115 bp during electrophoresis. Conclusion: Single PCR method is able to be utilized in the detection of Strongyloides stercoralis infection in hookworm-positive fecal samples that were 6-months-preserved in 70% ethanol.

Kata Kunci : Deteksi Strongyloides stercoralis, Single PCR, Sampel feses positif hookworm