Laporkan Masalah

Kuasa Kata Grafiti Jogja Studi tentang Grafiti sebagai Media Komunikasi Politik Sehari-hari Versi Grafiter yang Ter-kromonisasi

INDRIYATI, Rias Fitriana, Haryanto

2011 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Grafiti adalah fenomena yang kerap kita jumpai di tembok jalanan Yogyakarta. Grafiti dapat didefinisikan sebagai tulisan atau coretan yang mempunyai tujuan dalam pembuatannya, biasanya menggunakan cat semprot dan tembok jalanan sebagai kuas serta kanvas untuk mengkomunikasikan suatu ekspresi. Vandalisme merupakan stempel umum ketika berbicara mengenai grafiti. Padahal, terdapat sisi lain yang dapat dipotret seputar dunia tembok jalanan Yogyakarta. Grafiti merupakan media komunikasi politik sehari-hari versi grafiter di Yogyakarta. Grafiter sebagai aktornya, berusaha merepresentasikan realitas yang terdapat pada lingkungan sosial, ekonomi, politik dan budaya disekitarnya. Realitas tersebut merupakan pesan dari komunikasi politik seharihari versi grafiter dengan sasaran dunia tembok jalanan Yogyakarta pada khususnya dan masyarakat beserta aktor-aktor lain pada umumnya. Fokus pada penelitian ini yaitu dinamika grafiti sebagai media komunikasi politik sehari-hari versi grafiter di Yogyakarta, terutama setelah Orde Baru. Mengetahui peta perjalanan grafiti Yogyakarta dari waktu ke waktu hingga fase kekinian dengan kacamata daily politics dan komunikasi politik merupakan tujuan dari penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga memaparkan mengenai potret grafiti Yogyakarta, dunia politik sehari-hari versi grafiter serta grafiti sebagai media komunikasi politik sehari-hari. Untuk mengkerangkai dunia grafiti Yogyakarta digunakan dua langkah; pertama, peneliti mendefinisikan apa itu grafiti Yogyakarta untuk menegaskan serta memberi batas apa yang dimaksud dengan grafiti, yang kedua, peneliti menggunakan teori daily politics dan komunikasi politik sebagai pedomen untuk melihat dunia grafiti Yogyakarta. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus menjadi pilihan penulis dalam kerangka metode penelitian. Paparan dan data-data empiris yang tersaji dalam pembahasan yang berupa kutipan pernyataan dan gambar merupakan hasil dari interaksi peneliti dengan dunia grafiti Yogyakarta. Keberadaan grafiti pada tembok jalanan yang notabene merupakan ruang publik mampu menjadi magnet. Pada hutan visual Yogyakarta, grafiti tidaklah sendiri. Terdapat aktor-aktor yang berasal dari dunia dinding jalanan maupun aktor-aktor yang berasal dari luar dunia grafiti yang terlibat. Relasi yang terjalin antar aktor tersebut sangat beragam, mulai dari kerjasama hingga konfliktual. Para aktor yang terlibat dan melibatkan diri membawa pengaruh terhadap dunia grafiti Yogyakarta. Pengaruh tersebut terlihat pada perubahan bahasa visual grafiti. Perubahan tersebut karena adanya “pesanan” dari berbagai aktor dengan dalih kerjasama. Grafiter sadar-tidak sadar telah “dimanfaatkan” terkait keberadaan karyanya di ruang publik. Grafiti dapat dimanfaatkan sebagai media iklan dan potensi yang dimiliki oleh grafiter, dapat dinilai sebagai suatu pasar. Grafiti Yogyakarta telah mengalami “kromoninsasi” oleh aktor-aktor tertentu dengan segudang kepentingannya. Kromonisasi adalah proses pengalihan sesuatu yang kasar atau terkesan negatif menjadi sesuatu yang lebih halus dan dapat diterima oleh semua kalangan. Sebagian bahasa visual grafiti bukan lagi merupakan representasi realitas sehari-hari versi grafiter, melainkan pesanan aktor-aktor tertentu. (Kata kunci: grafiti, daily politics, media komunikasi politik, kromonisasi)

Kata Kunci : Komunikasi; Politik


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.