Laporkan Masalah

Kekuatan Foto Presiden: Studi Tentang Aksi Protes Mahasiswa dengan Membakar Foto Presiden dan Wakil Presiden Indonesia

Adisty Dyah Ayuniarista, Cornelis Lay

2011 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Skripsi ini merupakan studi tentang pembakaran foto presiden dan wakil presiden yang dilakukan mahasiswa. Dalam aksi demonstrasi, mahasiswa melakukan pembakaran foto presiden dan wakil presiden. Studi ini hendak menjawab pertanyaan, mengapa mahasiswa melakukan pembakaran foto presiden dan wakil presiden tersebut dalam aksi demonstrasi yang dilakukan. Mahasiswa melakukan pembakaran foto presiden dan wakil presiden karena memaknai foto tersebut secara berbeda dengan pemaknaan pemerintah yang berkuasa. Pemaknaan pemerintah bahwa pembakaran foto presiden sebagai anarkis dan tidak terpuji. Sedangkan mahasiswa memaknai secara oposisional dengan menolak makna yang disampaikan pemerintah. Bagi mahasiswa, makna pembakaran foto presiden ialah menunjukkan foto tersebut bukan simbol negara sehinga boleh saja dibakar. Bahkan, pembakaran foto presiden dan wakil presiden menjadi keharusan apabila kebijakan yang dikeluarkan pemerintah merugikan dan menyengsarakan masyarakat luas. Makna ini menjadi tidak anarkis dan terpuji. Foto presiden dan wakil presiden adalah bentuk nyata kekerasan simbolik dari pemerintah yang berkuasa. Kekerasan simbolik ini berjalan melalui dua cara yaitu eufemisasi (euphemization) dan menggunakan mekanisme sensorik (cencorship) untuk menciptakan makna tunggal yang sesuai keinginan penguasa. Pencapaian puncaknya dengan sakralitas, yaitu menjadikan foto presiden dan wakil presiden seolah simbol negara. Akan tetapi, mahasiswa melawan kekerasan simbolik penguasa. Mahasiswa melakukan reproduksi kekerasan simbolik untuk melawan kekerasan simbolik pemerintah yang berkuasa. Cara yang dilakukan yaitu eufemisme dengan menjadikan mahasiswa dan masyarakat boleh membakar foto presiden dan wakil presiden. Sedangkan mekanisme sensorik dengan mengatur prosesi pembakaran foto presiden dan wakil presiden supaya menarik bagi media massa, dan mengarahkan pada substansi tuntutan mahasiswa, bukan cara mereka mengekspresikan demonstrasi. Walaupun masih terbatas dan menghadapi kendala karena modal simbolik dari mahasiswa yang lebih kecil dibandingkan dengan pemerintah yang berkuasa. Kata kunci: Pembakaran Foto Presiden dan Wakil Presiden, Mahasiswa, Kekerasan Simbolik.

Kata Kunci : Anarkis


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.