Laporkan Masalah

Suporter Perempuan di Tengah Maraknya Anarkisme Suporter Sepakbola (Studi Tentang Eksistensi Suporter Perempuan Bonita (Bonek Wanita))

Hadi Subroto, Hempri Suyatna

2011 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Berbicara mengenai suporter sepakbola di Indonesia selalu diidentikkan dengan perilaku anarkis dan dominasi kaum laki-laki. Hal ini tak terlepas dari banyaknya kerusuhan yang ditimbulkan oleh suporter sepakbola dan banyaknya laki-laki yang menjadi suporter sepakbola. Bonek selaku suporter pendukung kesebelasan Persebaya seakan menjadi representasi dari perilaku anarkis suporter, mengingat banyaknya masalah kerusuhan yang telah mereka lakukan dan diliput oleh media. Hingga akhirnya Bonek pun mendapat stigma dari masyarakat yakni sebagai kelompok suporter yang selalu dekat dengan tindak anarkisme. Meski Bonek identik dengan perilaku anarkis dan banyaknya masalah anarkisme dalam suporter sepakbola, menariknya justru muncul suporter perempuan pendukung Persebaya yang biasa disebut dengan Bonita (Bonek Wanita) dan keberadaan mereka masih ada hingga saat ini. Menjadi hal menarik adalah ketika mengkaji eksistensi Bonita ini, karena seperti kita ketahui bahwa suporter sepakbola selalu identik dengan tindak anarkisme namun Bonita justru tetap/masih ada dan tetap setia bersama Bonek untuk mendukung Persebaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana eksistensi Bonita di tengah anarkisme suporter? Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif analitik dikarenakan metode tersebut bertujuan memahami suatu peristiwa, peran, interaksi dan kelompok yang ada di dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan pertanyaan yang ingin dijawab peneliti, di mana peneliti berusaha memahami suatu peristiwa yang terjadi pada kelompok Bonita ketika menjadi suporter atau ketika terjadi tindak anarkisme, dan bagaimana peran Bonita sebagai suporter perempuan, serta bagaimana interaksi Bonita terhadap lingkungannya (Bonek dan masyarakat Surabaya). Peneliti menggunakan metode deskriptif analitik di mana peneliti memiliki kesempatan untuk mengetahui dan memahami kejadian yang ada di dalam Bonita ketika menjadi suporter dan menilai sebab-akibat dalam lingkup individu-individu (Bonita) yang terkait dalam fenomena (anarkisme) tersebut serta dapat memperoleh penjelasan yang lebih luas dan bermanfaat tentang Bonita khususnya eksistensi Bonita di tengah anarkisme. Dalam penelitian ini seluruh informasi yang disajikan merupakan hasil pendalaman terhadap 36 orang informan yang terdiri dari 2 orang pengurus organisasi suporter Bonita, 10 orang anggota organisasi suporter Bonita, 10 orang suporter Bonita yang tidak ikut organnisasi, 2 orang pengurus Yayasan Suporter Surabaya, 2 orang pengurus Persebaya, 5 orang suporter Bonek dan 5 orang masyarakat Surabaya. Penetapan 36 orang informan ini dengan alasan bahwa melalui 36 orang informan yang diambil, ketentuan kajian atau data-data yang diperlukan dapat dipenuhi dan terjawab. Berdasar hasil penelitian ternyata dapat diketahui bahwa Bonita mampu bereksistensi di tengah anarkisme suporter sepakbola. Eksistensi Bonita di tengah anarkisme suporter sepakbola tak terlepas dari pola perilaku mereka ketika terjadi tindak anarkisme dan ketika menjadi suporter, serta motivasi Bonita sendiri untuk tetap ada menjadi suporter sepakbola. Pada aspek perilaku misalnya, Bonita menunjukkan perilaku yang berbeda layaknya suporter pada umumnya atau suporter Bonek yang dekat dengan mereka. Perbedaan itu terlihat pada ketika terjadi perilaku anarkis, ketika terjadi tindak anarkisme Bonita cenderung menghindar dan sebisa mungkin tidak terlibat tindak anarkis. Selain itu, Bonita juga aktif dalam beberapa kegiatan di luar pertandingan Persebaya bersama Bonek. Adapun kegiatan itu seperti donor darah, bagi ta’jil ketika bulan ramadhan, aksi bagi bunga, aksi cap jempol darah, dan aksi penggalangan dana untuk korban bencana. Sedangkan pada motivasi lebih mengarah kepada segala hal yang mendorong atau memotivasi Bonita untuk tetap bereksistensi menjadi suporter spakbola meski anarkisme suporter masih kerap saja terjadi. Beberapa hal yang mendorong Bonita antara lain rasa fanatisme, solidaritas antar sesama Bonita, citra positif Bonita dalam lingkungannya, rasa kekeluargaan dalam lingkungan Bonita, dan adanya visi yang sama antar Bonita.

Kata Kunci : Gender, Perempuan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.