Laporkan Masalah

Peran Masyarakat Dalam Penanganan Anak Tuna Grahita Pasca Rehabilitasi

Nurul Friskadewi, Tri Winarnu

2011 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Anak tunagrahita sering menjadi beban dalam keluarganya, masyarakat, maupun pemerintah. Orang tua kebanyakan malu jika anaknya termasuk tuna grahita karena mereka sering dianggap tak berguna. Anak tuna grahita juga sering teralienasi dalam masyarakat akibat identitas mereka yaitu penyandang cacat, dan bahkan dalam pemerintahan mereka dianggap sebagai beban pembangunan. Padahal mereka perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah agar tak selamanya mereka terbelenggu dalam kecacatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peran dari masyarakat dalam penanganan anak tuna grahita pasca rehabilitasi. Jenis penelitiannya kualitatif dengan pemaparannya menggunakan deskriptif- analitik. Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta yaitu pada lingkungan empat orang anak tuna grahita yang telah purna rehabilitasi yaitu Musadi, Fitria Kustanti, Adri Wartono, dan Yohanes Eko Priyatno dengan informan yang berjumlah sebelas orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran masyarakat dalam penanganan anak tuna grahita sangat besar, (1) dengan motivasi masyarakat dalam menangani anak tuna grahita pasca rehabilitasi mewujudkan keberhasilan anak tuna grahita pasca rehabilitasi dan menaruh harapan yang besar akan kehidupan anak tuna grahita pasca rehabilitasi di masa depan. (2) persepsi masyarakat terhadap anak tuna grahita di masyarakat kota dan desa sama yaitu dengan penilaian “baik”. Jika di masyarakat kota penilaian tersebut atas dasar anak tuna grahita mengikuti kegia tan di masyarakat, sedangkan jika di desa penilaian “baik ” yaitu dengan mengikuti kegiatan dan memiliki usaha yang tidak dikerjakan sendiri sehingga bisa berinteraksi dengan masyarakat. Selain itu, adanya ikatan sosial yang kuat dalam dirinya dengan masyaarakat, terbukti dengan sifat kegotongroyongan yang tinggi tanpa memiliki tujuan tertentu. (3) penanganan anak tuna grahita pasca rehabilitasi bervariasi pada level persepsi dan partisipasi . Partisipasi masyarakat di kota lebih terkesan ketika ada event tertentu, yaitu masyarakat terlibat dalam suatu kegiatan yang juga dilakukan oleh anak tuna grahita. Sedangkan partisipasi masyarakat desa lebih terlihat dimana masyarakat memberikan bantuannya secara nyata maupun tidak baik secara langsung maupun tidak langsung. (4) pemberia n pelayanan dan rehabilitasi sosial dengan pendidikan memang penting bagi anak tuna grahita, namun juga perlu adanya pengkondisian masyarakat maupun keluarga untuk dapat menerima kembali anak tuna grahita pasca rehabilitasi seperti yang ada di BBRSBG “Kartini” yaitu dengan program resosialisasi bagi anak yang di dalamnya mengandung penumbuhan partisipasi masyarakat, selain itu juga program bimbingan lanjut yang di dalamnya terkandung adanya bimbingan teknis terhadap keluarga maupun peningkatan partisipasi masyarakat. Maka, dibutuhkan konsistensi dari masyarakat dalam penanganan anak tuna grahita pasca rehabilitasi sebagai wujud keberlanjutan dalam rangka memperbaiki kondisi kehidupan mereka ke arah yang lebih baik. Key words: anak tuna grahita pasca rehabilitasi, persepsi dan partisipasi masyarakat.

Kata Kunci : Difabel; Pemberdayaan Masyarakat


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.