Geng Sekolah dan Identitas (Studi Geng Nexaz di SMAN 1 SLEMAN)
Wahyu Candra Kusuma, Suharko
2010 | Skripsi | SosiologiFenomena geng sekolah sering dikait-kaitkan dengan masalah kenakalan remaja seperti tawuran, vandalisme, dan mabuk-mabukan. Di Yogyakarta sendiri, banyak terdapat geng-geng sekolah salah satunya adalah Geng Nexaz, yaitu geng sekolah di SMA N1 Sleman. Keberadaan mereka sangat dilarang oleh pihak sekolah dan mereka sering mendapat cap jelek dari masyarakat karena tindakannya seringkali menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masyarakat. Padahal, tidak semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan geng Nexaz selalu bersifat negatif. Geng Nexaz menjadi wadah bagi sebagian siswa-siswa Smansa untuk menyalurkan potensi mereka serta mengekspresikan identitas mereka. Mereka ingin menunjukkan identitas mereka kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat mengakui keberadaan Geng Nexaz. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses yang dilakukan oleh sekelompok siswa SMA N1 Sleman dalam membangun identitas sosial Geng Nexaz. Kemudian, metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan studi kasus. Dengan teknik observasi dan wawancara bebas secara langsung dilapangan, data-data mengenai Geng Nexaz dikumpulkan untuk selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan teori-teori tentang identitas. Dari penelitian di lapangan, maka diperoleh hasil tentang proses yang dilakukan para anggota Geng Nexaz dalam membangun identitas sosial mereka. Proses yang pertama yaitu dengan kategorisasi diri dalam Geng Nexaz. Dengan Kategorisasi diri, mereka memposisikan diri mereka sebagai bagian dari Geng Nexaz. Hal itu akan menimbulkan semangat kebersamaan serta kebanggaan sebagai anggota Geng Nexaz. Yang kedua, yaitu dengan Membangun Wilayah Simbolik bagi Geng Nexaz. Hal itu dilakukan melalui atribut-atribut Nexaz seperti Sticker, Graffiti, dan Kaos, serta melalui aktivitas-aktivitas Nexaz seperti Nongkrong bareng, Corat-coret, Tawuran, Mabuk, Futsal, dan Touring. Dengan menggunakan atribut-atribut Nexaz serta mengikuti aktivitas-aktivitasnya mereka merepresentasikan dirinya sebagai bagian dari geng Nexaz dan mereka membangun perbedaan dari yang lain (orang di luar Nexaz). Sementara itu, orang lain akan mengetahui bahwa mereka adalah bagian dari Geng Nexaz. Yang terakhir yaitu dengan Mempertahankan Eksistensi Geng Nexaz. Mereka akan terus beregenerasi dan akan mempertahankan kebiasaan dan aktivitasaktivitasnya. Mereka ingin keberadaan mereka tetap diakui sehingga masyarakat tahu akan Geng Nexaz, dan disinilah identitas sosial terbangun. Jadi dapat disimpulkan bahwa, anggota Geng Nexaz membangun identitas sosial hanya berdasarkan pada standar nilai-nilai yang ada pada Geng Nexaz, bukan berdasarkan pada standar nilai-nilai yang berlaku secara universal. Mereka akan mempertahankan identitas sosial tersebut supaya keberadaan mereka tetap diakui di masyarakat. Dengan identitas mereka yang diakui oleh masyarakat tersebut, maka identitas sosial Geng Nexaz sudah terbangun. Meskipun, masyarakat umum akan mempunyai pandangan sendiri yang berbeda tentang identitas sosial Geng Nexaz
Kata Kunci : Pendidikan