Laporkan Masalah

Manajemen Produksi Film Cerita : Studi Deskriptif Produksi Film Cerita Untuk Perempuan

KURNIADI, Aviv, Rajiyem

2009 | Skripsi | Ilmu Komunikasi

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguak manajemen (pengelolaan) yang dijalankan dalam sebuah produksi film cerita, mengingat industri perfilman Indonesia mulai bergairah, sementara selama ini pengetahuan tentang manajemen produksi film kebanyakan hanya berupa panduan atau pengetahuan “kontekstual” (bukan contoh aplikasi di lapangan). Obyek penelitian ini adalah produksi film Untuk Perempuan. Produksi film ini merupakan kerjasama Rifka Annisa dengan Fourcolour Film. Posisi Fourcolour Film adalah pihak yang menjalankan proses produksi Untuk Perempuan, sehingga fokus penelitian ini pada pola manajemen yang dijalankan oleh Fourcolour Film. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan metode tersebut peneliti lebih dimudahkan dalam mengurai fokus permasalahan, namun materi penelitiannya menjadi terbatas. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi langsung ke lapangan, wawancara dan studi kepustakaan. Dalam penelitian ini penulis hanya mengamati, tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan produksi. Berdasarkan hasil penelitian, model manajemen yang dijalankan oleh Rifka Annisa dengan Fourcolour Film dalam produksi film Untuk Perempuan belum banyak dijalankan oleh rumah-rumah produksi yang membuat film. Biasanya, produksi film dijalankan oleh satu rumah produksi yang kemudian merekrut orang untuk menjalankan produksi tersebut (pra produksi, produksi, pasca produksi). Adanya dua institusi (Rifka Annisa dan Fourcolour Film) dalam satu manajemen produksi film secara bersama-sama memiliki kelebihan, yaitu pekerjaan yang harus dilakukan oleh kedua pihak lebih ringan dan terfokus, karena ada pembagian tanggung jawab; prinsip bebas dan belajar bersama dalam sebuah komunitas akan memperingan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam komunitas tersebut. Meskipun demikian, manajemen ganda kadang membingungkan dalam menjalankan pekerjaan dan diperlukan kesadaran individu yang tinggi untuk membedakan teman dan pekerjaan. Pada akhirnya, model manajemen seperti ini lebih tepat diaplikasikan untuk kelompok-kelompok film baru (kecil), karena terdapat prinsip kebersamaan di dalamnya. Belajar bersama, membangun bersama dan menjadi besar bersama-sama pula.

Kata Kunci : Film


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.