Strategi Kampanye Partai Keadilan Sejahtera Pada Pemilu 2004 Studi kasus Partai Keadilan Sejahtera Daerah Istimewa Yogyakarta pada Pemilu 2004
RAMADHANI, Aulia Astagina, Aulia Astagina Ramadhani
2006 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)Sebuah fenomena terjadi ketika sebuah partai politik debutan berhasil menyodok keatas pada Pemilu legislatif 2004, menduduki urutan sebagai partai kelima terbesar setelah PDI-P, PAN, PKB, dan Golkar, serta mengalahkan partai-partai lama yang telah kenyang asam-garamnya Pemilu, seperti PPP dan PBB di daerah pemilihan Provinsi DIY. Ialah Partai Keadilan Sejahtera atau PK-Sejahtera Provinsi DIY yang telah berhasil melakukan hal tersebut. Setelah cikal-bakal partai ini, yaitu Partai Keadilan (PK), tidak berhasil lolos electoral threshold pada Pemilu 2004 karena minimnya suara yang diperolehnya pada Pemilu 1999, yakni kurang dari 2 persen, maka para pengurus PK ini kemudian memutuskan untuk menempuh manuver dengan mengganti nama dan lambang partai menjadi PK-Sejahtera supaya mampu lolos verifikasi administrasi dan aktual KPU RI. Dengan kemampuan pengurus PK mendirikan ribuan cabang dan ranting di seluruh nusantara, maka berhasillah partai ini lolos verifikasi KPU dan mengukuhkan dirinya sebagai kontestan “baru” pada Pemilu 2004. Ditopang dengan berbagai strategi kampanye, mengakibatkan PK-Sejahtera mampu melipatgandakan perolehan suaranya pada Pemilu 2004 hingga mencapai kurang lebih 488 persen di Provinsi DIY. Terlebih lagi partai ini mampu mendirikan satu fraksi independen di DPRD Provinsi DIY dengan perolehan enam kursi anggota atau meningkat sebanyak lima kursi anggota. Bagaimana partai ini mampu menorehkan prestasi tersebut? Serta strategi kampanye apa saja yang telah diterapkan oleh PK-Sejahtera dan menghasilkan peningkatan jumlah perolehan suara yang fantastis pada Pemilu legislatif 2004? Hal-hal inilah yang menjadi fokus dari penelitian yang telah dilaksanakan. Demi mencapai jawaban-jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian eksploratif-deskriptif yang bertujuan untuk menemukan informasi-informasi yang baru, yang belum pernah dikemukakan sebelumnya, serta menjelaskan berbagai fenomena politik dari perspektif masa kini (bukan historis). Disamping itu, penelitian ini bersifat kualitatif dikarenakan menggunakan sumber-sumber data kualitatif berupa data empirik yang berasal dari uraian hasil-hasil wawancara dengan para responden di DPW PK-Sejahtera, data literatur yang berasal dari berbagai tulisan di buku, maupun media cetak harian yang memuat tentang PK-Sejahtera, serta data dokumenter yang berasal dari dokumen-dokumen resmi DPW PK-Sejahtera DIY. Obyek penelitian ini ialah Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh sebab itu, populasi yang ditentukan ialah para anggota/kader, dan pengurus DPW PK-Sejahtera DIY, dan meliputi sample para anggota tim perumus strategi kampanye PKS dan atau para aktor perencana dan pelaksana strategi kampanye PKS di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang dikumpulkan melalui metode wawancara dengan para perumus dan pelaksana strategi kampanye PK-Sejahtera DIY, observasi mengenai berbagai temuan di lapangan, serta dokumentasi dokumen-dokumen resmi yang dimiliki oleh PK-Sejahtera yang menyangkut strategi kampanyenya. Setelah data dikumpulkan maka teknik menganalisa ialah dengan 1) mengumpulkan dan menguraikan data yang telah diperoleh; 2) memilah-milah, mengklasifikasi dan menyederhanakan data; 3) data di-cross check antara berbagai sumber data; 4) menganalisa data dengan menemukan pola hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum; dan terakhir menyimpulkan data yang telah dianalisa. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka PK-Sejahtera telah melaksanakan dua macam strategi kampanye utama yakni: strategi permanent campaign, dan strategi formal campaign. Strategi permanent campaign merupakan strategi kampanye yang membuat partai ini terus menerus bekerja mempersiapkan program-program dan strategi menghadapi kampanye jauh hari sebelum dilaksanakannya masa kampanye dan Pemilu 2004. Strategi permanent campaign terdiri dari: 1) kaderisasi; 2) pencitraan partai jangka panjang; 3) dakwah; 4) bakti sosial; 5) pembangunan jaringan massa eksternal. Kedua, strategi formal campaign merupakan strategi kampanye yang bertujuan untuk menghimbau, dan mengajak para pemilih untuk memilih PKS, meyakinkan floating masses yang masih bimbang dengan pilihannya untuk memilih PKS, dan jika ada pemilih yang telah partisan terhadap partai lain supaya dapat mengalihkan dukungan dan suaranya ke partai ini. Formal campaign ini terdiri dari strategi direct selling/direct marketing, dan kampanye publik atau pencitraan partai jangka pendek. Dari penelitian yang telah dilakukan, maka tulisan ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi ilmu politik mengenai penerapan strategi kampanye pada sebuah partai politik, dan penggunaan konsep pemasaran politik (political marketing) dalam sebuah partai politik, dalam kasus ini ialah PK-Sejahtera. Manfaat praktis yang diharapakan bisa disumbangkan oleh tulisan ini ialah pemahaman komprehensif mengenai kegiatan-kegiatan kampanye riil sebuah organisasi kampanye partai politik yakni PK-Sejahtera, yang dapat dicermati dan dipergunakan dalam proses-proses partai politik, kampanye, dan Pemilu selanjutnya dimasa mendatang.
Kata Kunci : Strategi Kampanye; Pemilu