Laporkan Masalah

Eksistensi Militer Sebagai Aktor dalam Politik Nasional di Indonesia Pasca Reformasi 1998 Studi Atas Diaspora Purnawirawan dalam Partai Politik Pasca Reformasi 1998

NUGROHO, Indra Dwi Prasetya, Indra Prasetya Dwi Nugroho

2007 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Militer memiliki peran penting dalam perkembangan politik di hampir setiap negara termasuk di Indonesia. Keistimewaannya dalam menggunakan kekuatan senjata serta kekuatan konsolidasi internal melalui satu rantai komando menjadi faktor kekuatan mereka. Reformasi 1998 menggarisbawahi tentang adanya tuntutan terhadap reposisi peran dan fungsi militer dalam bidang politik nasional, termasuk pemanfaatan keistimewaannya itu oleh pihak lain. Pemerintah sipil pasca orde baru pun kemudian mengesahkan beberapa produk hukum sebagai implementasi lanjutan dari tuntutan reformasi tersebut. Namun, masa reformasi 1998 nampaknya mengalami stagnasi dan kemunduran dalam meneruskan keberlanjutan dari reposisi peran dan fungsi militer dalam bidang politik nasional. Pasca reformasi 1998, militer masih menjadi warna tersendiri dalam politik nasional yang notabenenya harus mereka tinggalkan. Militer masih mewarnai politik nasional dengan wacana dan pengaruh mereka dalam berjalannya roda pemerintahan, termasuk secara eksplisit duduk di jajaran kabinet, eksistensinya di Lembaga perwakilan rakyat, dan tentunya dalam partai politik. Pada perkembangannya, militer menjadi warna dalam kehidupan politik nasional pasca reformasi 1998 melalui kedua hal tersebut. Fokus dari penelitian ini pada pertanyaan : Mengapa militer masih menjadi aktor dalam politik nasional di Indonesia pasca reformasi 1998? Penelitian ini akan lebih banyak menganalisis dan menjelaskan data-data yang didapat dari sumber di lapangan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian historis, karena dalam menganalisis data ke depannya, penelitian ini tidak meninggalkan rekam jejak yang sudah ada pada masa sebelumnya. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipakai adalah studi pustaka atau dokumentasi,sehingga jenis data yang ada merupakan data-data sekunder yaitu data-data kebukan data dari orang pertama. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini berhasil menemukan beberapa poin penting dalam analisisnya mengenai eksistensi militer sebagai aktor dalam politik nasional di Indonesia pasca reformasi 1998. Pertama, langkah-langkah atau praktek politik militer melalui diaspora para purnawirawan, konsolidasi lingkungan keluarga besar mereka, serta dengan diseminasi wacananya, telah membawa militer kembali sebagai aktor dalam politik nasional pasca reformasi 1998. Kedua,adanya peluang-peluang di lapangan terkait dengan undangan politisi sipil melalui strategi ”pintu terbuka”nya dengan memanfaatkan partai politik hanya sebagai jalan menuju kekuasaan, telah melahirkan kembali ketergantungan terhadap militer sebagai partner dalam berpolitik. Dimana secara tidak langsung mereka telah mengajak militer untuk kembali sebagai aktor dalam politik nasional. Sehingga kedua entitas tersebut pada akhirnya menjalani simbiosis mutualisme atau bisa disebut juga re-unionisasi.

Kata Kunci : Militer; Purnawirawan; Partai Politik; Pasca Reformasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.