Laporkan Masalah

Kepemimpinan Lokal dalam Self Governing Community (Penelitian Atas Pemimpin Informal Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten)

ARIANSYAH, Choirul, Choirul Ariansyah

2007 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Penelitian ini berawal dari ketertarikan penulis akan masyarakat suku Baduy yang memiliki beragam keunikan. Dari beragam keunikan tersebut ada salah satu keunikan mengenai kepemimpinan. Adapun pemimpin dalam masyarakat suku Baduy disebut Pu’un. Namun disamping itu, suku Baduy sebagai self governing community juga memberikan warna yang menarik dalam tulisan ini. Penelitian ini dilakukan di pedalaman suku Baduy, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah, pertama, “Bagaimanakah pemerintahan adat Baduy sebagai self governing community dalam menjalankan fungsi-fungsi negara dan dalam berinteraksi dengan negara?”, kedua, “Bagaimanakah pola kepemimpinan Pu’un dalam pemerintahan adat Baduy?” Sedangkan untuk konsep penelitian ini, penulis menggunakan konsep kepemimpinan tradisional dari Max Weber yang menyatakan bahwa pemimpin itu mendapatkan otoritas atau pengakuan atas masa lalu, bersumber pada tradisi, dan ikatan kekeluargaan. Selain itu konsep kepemimpinan dari Ordway dan Hemphill juga penulis ikut sertakan. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang didapat dari sumber primer dan sekunder lewat teknik wawancara, observasi, studi pustaka, arsip dan studi dokumenter. Data yang didapat lebih banyak merupakan hasil observasi yang dilakukan dari lapangan dan dari pengalaman atau cerita orang-orang yang memiliki kontribusi atas penelitian ini, diantaranya para tokoh dan masyarakat suku Baduy, pemandu wisata Baduy, dan pihak-pihak yang mengetahui suku Baduy lebih dalam. Sedang data sekundernya sendiri didapat dari dokumen-dokumen resmi Bakesbanglinmas Propinsi Banten, arsip pemandu wisata baduy, dan internet. Data-data tersebut akan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa pelaksanaan fungsi-fungsi yang dilakukan pemerintahan Baduy hampir menyerupai fungsi-fungsi negara pada umumnya yang meliputi fungsi security, health, food, economy, education. Dalam hubungannya dengan pemerintah, suku Baduy dihubungkan melalui seorang perantara yaitu kepala desa yang dipilih oleh Pu’un. Seharusnya Kepala Desa secara administratif lebih besar kekuasaannya dari pada pemimpin adat ternyata pada kenyataannya kekuasaannya lebih rendah dari Pu’un. Dilihat dari bentuk kepemimpiannya, kepemimpinan yang dilakukan Pu’un bersifat polymorphic dimana Pu’un tidak hanya berfungsi sebagai pemimpin adat tetapi juga berfungsi sebagai pemimpin desa dan pemimpin agama. Nilai-nilai kepemimpinan yang dilakukan Pu’un sebagai pemimpin dalam konsep self governing community ternyata tidak kalah hebatnya dengan pemerintahan dan kepemimpinan nasional. Jika dilihat dari tipe kepemimpinan, maka tipe kepemimpinan Pu’un adalah pemimpin tradisional yang merupakan kombinasi antara otokratis, demokratis, dan kharismatik. Jika dilihat dari dimensi kepemimpinan visibilitas, kepemimpinan Pu’un termasuk ke dalam dimensi visible leader dimana kepemimpinannya diakui oleh masyarakat yang dipimpin juga oleh pemimpin-pemimpin lainnya.

Kata Kunci : Kepemipinan Lokal; Suku Baduy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.