Demokratisasi pasca Hosni Mubarak : Peta kekuatan Percaturan Politik Mesir
YUNUS, Machmud, Muhadi Sugiono
2014 | Tesis | Ilmu Hubungan Internasionalx INTISARI Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses demokratisasi Mesir pasca Hosni Mubarak, terutama kekuatan peta politik pasca revolusi Mesir. Munculnya gerakan oposisi disertai gerakan people power di Mesir sangat menarik untuk diteliti. Serta melihat peta kekuatan politik dalam memenang PEMILU Mesir yang diselenggarakan secara demokratis. Kelompok oposisi yang tertekan pada masa rezim otoriter pasca revolusi Mesir menjadi kekuatan baru dalam sejarah perpolitikan Mesir. Dalam ha ini adalah kelompok Islamis, Ikhwanul Muslimin dan Salafy. Walaupun demikian, kekuatan Militer Mesir masih berpengaruh dalam pertarungan perpolitikan Mesir pasca Hosni Mubarak. Penelitian ini menggunakan kerangka berfikir teoriSamuel P Huntington : The Third Wave : Democratization, untuk melihat proses demokratisasi Mesir pasca Hosni Mubarak. Terjadi revolusi Mesir merupakan runtuhnya legitimasi pemimpin dan bertambahnya kemiskinan. Faktor-faktor tersebut yang mendorong terjadinya demokratisasi Mesir. Penelitian ini setidaknya menyimpulkan dua hal : (a) runtuhnya legitimasi Hosni Mubarak merupakan faktor pendorong terjadi revolusi Mesir. (b) Munculnya oposisi sebagai kekuatan baru dalam sejarah perpolitikan Mesir. Yaitu kelompok Islamis, pada masa rezim otoriter sebalumnya kelompok ini dilarang untuk berkembang. Karena dianggap membahayakan rezim otoriter. Peta kekuatan politik pasca revolusi Mesir setidaknya terbagi menjadi pertama, Kelompok Islamis yang mendominasi dalam PEMILU yang demokratis yaitu Ikhwanul Muslimin berafiliasi dengan Partai Kebebasan dan Keadilan (Hizb al-Hurriyah wa ‘Adalah) pada urutan pertama dan Salafy dengan Partai an-Nour (Hizb al-Nur) pada urutan kedua. Kedua, kubu Nasionalis merupakan kubu Hosni Mubarak Partai Nasional Demokrat dan yang ketiga, adalah kelompok independen. Walaupun demikian ada kekuatan Militer yang masih berpengaruh dalam sistem pemerintahan Mesir pasca Hosni Mubarak. Atas kemenengan Ikhwanul Muslimin yang ditawarkan adalah Syari’at Islam. Ikhwanul Muslimin cenderung lebih moderat dibandingkan dengan kelompok Salafy. Setidaknya ada tiga tantangan yang dihadapi demokrasi yang ada di Mesir. Sistem pemimpin yang otoriter, intervensi Militer dalam politik praktis, dan kuatnya kelompok Islamis, kuatnya ideologi dikhatirkan bersebrangan dengan nilai-nilai demokrasi Barat. Kata Kunci : Proses menuju Demokratisasi Mesir, Runtuhnya Legitimasi Pemimpin, Kekuatan Oposisi (Kelompok Islamis). Peta Kekuatan Politik Mesir.
Kata Kunci : Demokrasi - Mesir