STRATEGI RUMAH TANGGA MISKIN NELAYAN TANGKAP DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi di Desa Kelanga Kecamatan Bunguran Timur Laut Kabupaten Natuna)
WAHYU NUGROHO, Djoko Suseno
2009 | Tesis | SosiologiKabupaten Natuna merupakan daerah kepulauan yang menyimpan banyak potensi kelautan, terutama potensi perikanan tangkap yang sampai saat ini belum dikelola secara optimal. Penduduk Natuna yang berprofesi sebagai nelayan tangkap berjumlah 5.538 rumah tangga. Bila dilihat dari kondisi wilayah Natuna yang didominasi oleh wilayah perairan, maka seharusnya rumah tangga nelayan Natuna akan hidup sejahtera karena luas wilayah untuk pengembangan kegiatan penangkapan sangat berpotensi dan tidak menimbulkan konflik antar nelayan dalam perebutan area penangkapan. Namun bagi rumah tangga nelayan Natuna kondisi tersebut sangat tidak mungkin untuk dilakukan karena mereka tidak dapat melalukan kegiatan penangkapan secara maksimal yang kemudian berakibat tidak maksimal juga dalam memanfaatkan potensi kelautan yang ada. Yang terjadi kemudian adalah bahwa nelayan Natuna hanya menjadi penonton saja terhadap aktifitas penangkapan ikan ilegal oleh nelayan negara tetangga seperti Thailand, Philipina dan Malaysia. Suatu kenyataan yang sangat ironis bagi rumah tangga nelayan Natuna karena mereka miskin justru ditengah kekayaan potensi sumberdaya kelautan khususnya perikanan yang ada disekitarnya. Sehingga timbul pertanyaan yang harus dijawab yaitu: Bagaimanakah strategi rumah tangga miskin nelayan tangkap dalam mempertahankan hidup ? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan alat pengumpul data wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan nelayan tangkap adalah pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangga, tidak memiliki tabungan untuk kebutuhan mendesak dan tidak tersedianya biaya tetap untuk operasional penangkapan. Penyebab kemiskinan yang dihadapi oleh nelayan tangkap desa kelanga dapat diklasifikasikan kedalam faktor eksternal yang berkaitan dengan fluktuasi musim penangkapan ikan dan struktur alamiah sumber daya ekonomi desa, ketimpangan dalam sistem bagi hasil, tidak adanya jaminan sosial tenaga kerja yang pasti, dan belum berfungsinya lembaga koperasi nelayan yang ada. Sedangkan penyebab kemiskinan yang berasal dari diri nelayan itu sendiri (faktor internal) yaitu yang berkaitan dengan beberapa hal seperti : keterbatasan sumber daya manusia yang mengakibatkan keterbatasan daya jangkau teknologi penangkapan, dan lemahnya penguasaan jaringan pasar Untuk mempertahankan hidup rumah tangga nelayan desa kelanga adalah adanya modal sosial dalam bentuk saling membantu antar sesama nelayan tangkap dan ikan kerjasama yang tidak tertulis antara nelayan tangkap dengan nelayan budidaya. Disamping itu rumah tangga nelayan tangkap beralih profesi sementara sebagai buru harian lepas pada kegiatan pembangunan dan pemecahan batu Kata Kunci : Strategi, Nelayan, Miskin, Hidup
Kata Kunci : Kemiskinan