Pasar Klithikan Senthir: Ekonomi Bazaar di Kota Yogyakarta Kontemporer
DICKY PUTRA ERMANDARA, Dr. Laksmi A. Savitri
2017 | Tesis | S2 ILMU ANTROPOLOGITesis ini mendiskusikan alasan-alasan bagaimana Pasar Klithikan Senthir, sebuah pasar barang-barang bekas di Jl. Pabringan, Malioboro, mampu beroperasi dalam perannya sebagai sumber penghidupan pedagang dan pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Yogyakarta. Untuk menjawab hal tersebut, penelitian ini dipandu oleh konsep ekonomi bazaar dari Clifford Geertz. Konsep ini dipilih selain merupakan salah satu konsep yang paling banyak didiskusikan dalam kajian-kajian mengenai pasar di Jawa karena berasal pada penelitian pasar bercorak etnografis di Jawa (Mojokuto), juga menggunakan metode dan tradisi yang diniatkan pula mengerangkai penelitian ini yakni antropologi ekonomi. Penelitian ini menemukan bahwa Pasar Klithikan Senthir dapat dijelaskan oleh konsep ekonomi bazaar berkat terlihatnya beberapa ciri utamanya, yakni jenis barang dagangan kecil-kecilan, sistem harga luncur (tawar-menawar), adanya hubungan kredit dalam pemenuhan pasokan, rotasi pasar sebagai mekanisme pembagian risiko, marjin laba tinggi, pembagian kerja di ranah distribusi (pemenuhan pasokan) & sirkulasi (penjajaan) dan lahirnya kebudayaan pasar khas �¢ï¿½ï¿½klithikan�¢ï¿½ï¿½. Meski demikian, penelitian ini juga menghasilkan beberapa temuan yang tidak didiskusikan oleh Geertz, dalam soal kehadiran peran negara, karakter ekonomi non-legal, serta stagnansi dan perkembangan pola-pola kerja pedagang kaki lima. Penemuan ini di satu sisi dikondisikan oleh adanya kekhasan objek penelitian, dan di sisi lain disebabkan oleh keterbatasan dari pengandaian-pengandaian konseptual-metodologis dari ekonomi bazaar itu sendiri.
This thesis discusses the reasons for Klithikan Market Senthir, a second-hand market on Jl. Pabringan, Malioboro, able to operate in its role as a source of livelihood of merchants and the fulfillment of the needs of the people of Yogyakarta. To answer that, this research is guided by the concept of bazaar economy from Clifford Geertz. This concept was chosen in addition to being one of the most discussed concepts in market studies in Java because it originated in ethnographic patterned market research in Java (Modjokuto), also using the methods and traditions that are also intended to pursue this research which is economic anthropology. The study found that Klithikan Senthir Market can be explained by the concept of bazaar economy thanks to the appearance of some of its main characteristics, namely small-scale merchandise, bargain price (sliding price system), credit relationship in supply fulfillment, market rotation as risk sharing mechanism, high profit margins, division of labor in the realm of distribution (supply fulfillment) & circulation (kingship) and the birth of a distinctive 'klithikan' market culture. Nevertheless, this study also produced some findings that Geertz did not discuss, in the presence of the role of the state, the character of the non-legal economy, and the stagnation and development of the patterns of the street vendor's work. This finding is on the one hand conditioned by the peculiarities of the object of research, and on the other hand due to the limitations of the conceptual-methodological suppositions of the bazaar economy itself.
Kata Kunci : Ekonomi bazaar, kebijakan negara, kebudayaan pasar, pedagang kaki lima, komoditas bekas.