KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI DRIVING SIMULATOR SIM DALAM PERSPEKTIF ETIKA PANCASILA NOTONAGORO
DANIEL GALIH I.Y.A, Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si
2017 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFATPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap persoalan tindak pidana korupsi di Indonesia dalam perspektif Etika Pancasila dengan pendekatan pemikiran ketokohan. Tokoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah Notonagoro. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menguraikan secara deskriptif, serta menganalisis studi kasus korupsi driving simulator SIM dalam Etika Pancasila Notonagoro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni dengan mengumpulkan data dan membahas mengenai kasus korupsi driving simulator SIM. Etika Pancasila Notonagoro ini dijadikan sebagai objek formal dan studi kasus korupsi driving simulator SIM ini dijadikan sebagai objek material. Objek formal dan objek material ini kemudian diolah ke dalam kerangka metodis dengan analisis filosofis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Notonagoro telah melahirkan pemikiran baru tentang Etika Pancasila yang dapat dijelaskan secara ilmiah dan rasional. Notonagoro merumuskan isi arti sila-sila Pancasila sebagai dasar Etika Pancasilanya. Bagi Notonagoro manusia Indonesia dalam berpola laku haruslah berdasarkan dan sesuai dengan hakikat tiap sila di dalam Pancasila, hakikat sila Pancasila ini membentuk sebuah kesatuan dan persatuan, terdapat hubungan antara sila satu dengan yang lainnya. Notonagoro dalam Etika Pancasilanya berkeyakinan bahwa Pancasila merupakan sebuah landasan etis yang sesuai dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Korupsi merupakan tindakan yang berlawanan dan bertentangan dengan Pancasila. Pelaku korupsi driving simulator SIM ini telah melanggar seluruh norma yang ada dalam sila-sila Pancasila. Korupsi driving simulator SIM ini merupakan tindakan yang bertentangan dengan Etika Pancasila.
This research aims to reveal the problem of corruption crime in Indonesia in the perspective of Pancasila Ethics using an approach that centers around a philosophical figure. The highlighted philosophical figure in this research is Notonagoro. This research aims to identify, elaborate, and analyze the corruption of driving simulator SIM in Notonagoro's Pancasila Ethics. This research uses qualitatif approach by collect data and review the corruption of driving simulator SIM case. Thus, the formal object is Notonagoro's Pancasila Ethics and the corruption of driving simulator SIM is used as a material object. Formal objects and material objects are then processed into a methodical framework for philosophical analysis. The result of this research shows that Notonagoro formulated a thought on the ethics of Pancasila that can be explained scientifically and rationally that can not be done by other philosophers. For Notonagoro, Indonesian people in the pattern of behavior must be based on and in accordance with the nature of each principle in Pancasila, the essence of sila-sila Pancasila form a unity and united, there is a relationship between the sila with each other. Notonagoro in his Pancasila Ethics believes that Pancasila is an appropriate ethical foundation in the life of a nation and country. Corruption is the opposite and contrary to Pancasila. The perpetrators corruption of driving simulator SIM has violated all the norms in Pancasila. Corruption driving SIM simulator is an action that contradicts the Ethics of Pancasila.
Kata Kunci : Korupsi Driving Simulator SIM, Etika Pancasila Notonagoro, Norma Pancasila