PENGARUH INTENSITAS TIGA UV LAMP TERHADAP SCREENING TEST PADA DIAGNOSIS DERMATOFITOSIS ANJING

RURIN OKTA ZUANA, Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto

2017 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Dermatofitosis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kapang yang tergolong dalam kelompok dermatofita, dan lebih dikenal dengan penyakit ringworm. Pemeriksaan dermatofitosis dapat dilakukan dengan screeniing test menggunakan UV lamp. UV lamp yang beredar dipasaran sering digunakan untuk diagnosis dermatofitosis, tanpa memperhatikan kualitas dan kuantitas sinarnya. Penelitian ini bertujuan 1) Mendiagnosis dermatofitosis pada anjing berdasar pemeriksaan klinis dan laboratoris 2) Membandingkan tingkat intensitas tiga jenis UV lamp yang berbeda (UV lamp detektor uang dengan tegangan listrik, UV lamp detektor uang baterai dan UV lamp spesifik dermatofitosis) untuk pemeriksaan dermatofitosis pada anjing. Sebanyak 50 sampel anjing diperiksa secara fisik meliputi pemeriksaan klinis dan screening test menggunakan UV lamp. Sampel kulit atau rambut pada anjing yang menunjukkan gelaja klinis berupa kombinasi alopesia, erithema, papula, pustula, bersisik dipupuk pada media Sabouraud’s Dextrose Agar dan diinkubasi selama 21 hari pada suhu 28-300C. Selanjutnya diidentifikasi secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil pemeriksaan menunjukkan sebanyak 16 sampel kerokan kulit diidentifikasi sebagai dermatofita, yang menunjukkan sebanyak 12 sampel sebagai Microsporum canis dan sebanyak 4 sampel sebagai Trycophyton, dengan lesi dominan adalah kombinasi alopesia, erithema dan scale. Hasil pemeriksaan intensitas cahaya tiga jenis UV lamp mulai yang paling baik adalah UV lamp A menunjukkan skala intensitas terukur 400 unit ADC, UV lamp B skala intensitas terukur 310 unit ADC dan UV lamp C skala intensitas terukur 24 unit ADC. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa sebanyak 12 (75%) dermatofitosis anjing dapat dideteksi dengan UV lamp A pada skala intensitas terukur 400 unit ADC.

Dermatophytosis is a skin disease caused by mold that belongs to the dermatophyte group, and is more commonly known as ringworm. Dermatophytosis examination can be done by screening test using UV lamp. Various UV lights on the market are often used for the diagnosis of dermatophytosis, regardless of the quality and quantity of the rays. This study objectives are 1) Diagnose the dermatophytosis in dogs based on clinical and laboratory examination 2) Compare the intensity of three different types of UV lamps (UV lamp money detector with electric voltage, UV lamp battery charge detector and UV lamp specific dermatophytosis) for dermatophytosis examination in dogs. A total of 50 dog samples were examined physically which include the clinical examination and screening test using UV lamps. The skin or hair samples of dogs with clinical signs of alopecia, erythema, papules, pustules, scaly would be cultured on Sabouraud’s Dextrose Agar medium, incubated for 21 days at temperature 28-300C, and then identified macroscopically and microscopically. The results showed that 16 skin scraping samples identified as dermatophytes, consist of 12 samples as Microsporum canis and 4 samples as Trycophyton with dominant lesions on the skin of dogs were a combination of alopecia, erythema and scale. The best light intensity of three types of UV lamps was UV lamp A with intensity scale 400 ADC units, when compared with lamp B with intensity scale of 310 ADC units UV lamp and lamp C SP23 with intensity scale of 24 ADC units UV lamp. Based on this research it was concluded that as many as 12 (75%) dog with dermatophytosis can perform detection with the best UV lamp A with intensity scale 400 ADC units.

Kata Kunci : dermatofitosis, anjing, UV lamp