Laporkan Masalah

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS SECARA KESELURUHAN DARI TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI PT. QUMICON INDONESIA MENGGUNAKAN METODE OVERALL LABOR EFFECTIVENESS (OLE)

ASSA NUANSA PUTRI TRIPADU, Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Proses produksi dari perusahaan yang masih dilakukan secara manual membutuhkan kinerja yang cukup tinggi dari sisi tenaga kerja. Kuantitas dan kualitas dari output produksi akan mencerminkan performa dan kualitas dari tenaga kerja yang ada. Hal lain yang juga perlu diperhatikan selain performa dan kualitas yaitu pemanfaatan waktu kerja yang sudah dijadwalkan. Pemanfaatan waktu kerja akan mempengaruhi produktvitas perusahaan. Pemanfaatan waktu kerja yang tidak maksimal akan menyebabkan terjadinya penurunan kuantitas output produksi. Ketiga hal penting tersebut secara bersama-sama akan menjadi indikator yang mempengaruhi tingkat efektivitas secara keseluruhan dari tenaga kerja dan dapat diketahui dengan melakukan pengukuran menggunakan metode Overall Labor Effectiveness (OLE). Penelitian dengan menggunakan metode OLE ini dilakukan di PT. Qumicon Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas secara keseluruhan dari tenaga kerja bagian produksi, menemukan penyebab permasalahan utama dari nilai indikator dengan persentase terendah, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan nilai OLE aktual. Pengambilan data yang dibutuhkan untuk penelitian dilakukan selama 30 hari kerja dengan jumlah objek penelitian sebanyak 10 orang yang terdiri dari tenaga kerja bagian pemotongan besi, pengelasan besi, penggerindaan besi, pengerjaan aluminium, dan pemotongan aluminium. Pengambilan data untuk setiap tenaga kerja dilakukan selama 3 hari pengamatan. Nilai OLE diperoleh dengan melakukan perkalian antara ketersediaan, performa, dan kualitas dari tenaga kerja. Ketersediaan merupakan rasio antara waktu kerja produktif aktual tenaga kerja dengan waktu kerja efektif dan performa merupakan rasio antara output aktual yang dapat dihasilkan oleh tenaga kerja dengan output yang diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Sedangkan kualitas dari tenaga kerja dapat diketahui dengan menghitung rasio antara jumlah produk yang dapat dijual (tanpa cacat) dengan jumlah produk yang telah diproduksi. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu nilai OLE dari tenaga kerja bagian produksi adalah sebesar 57%. Indikator ketersediaan waktu produktif tenaga kerja yang menjadi permasalahan karena memiliki persentase terendah sebesar 70% selanjutnya dianalisis menggunakan quality tool yaitu pareto chart untuk mengetahui penyebab permasalahan utama yang diprioritaskan untuk ditangani dan diselesaikan terlebih dahulu. Beberapa penyebab permasalahan utama yang diperoleh yaitu keterlambatan memulai kerja, keterlambatan kembali ke tempat kerja setelah jam istirahat selesai, jam kerja yang berakhir lebih cepat, dan jam istirahat yang lebih awal dengan persentase kumulatif sebesar 89,97%. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk memperbaiki serta meningkatkan nilai OLE aktual yaitu perbaikan pada sistem dan manajemen kerja.

Manual production process of the company needs high performance of the labor. Quantity and quality from production output will present performance and quality of the labor, and also scheduled working hour. Utilization of working hour will impact the organization's productivity. Working hour that's not optimal will decrease the quantity of production output. That is three important things will be indicator that impact overall labor effectiveness rate. It can be measured by Overall Labor Effectiveness (OLE) method. This method used on a research in PT. Qumicon Indonesia to determine overall effectiveness rate from production labor, find the main cause problem from indicator that has the lowest percentage, and give some recommendations for improvement of OLE actual value. Collecting data for the research takes 30 days of work and 10 subjects that divided into many kinds of work, such as: iron-cutting, iron-welding, iron-grinding, aluminum-processing, and aluminum-cutting. Collecting data also needs 3 days observation of every subject. The value of OLE is obtained by multiplying the availability, performance, and quality of the labor. Availability is the ratio between the actual productive working hour of the labor and the effective working hour. Performance is the ratio between the actual outputs that can be produced by the labor with the expected outputs based on standard. Quality of the labor can be calculated as the ratio between the number of products that can be sold (without defect) with the number of products that produces. The result of this research shows that OLE value of production labor is 57%. Productive time availability indicator that has lowest percentage with a value of 70% is analyzed with pareto chart to determine the prioritized main cause problem then handle and complete first. The main cause problem with cumulative percentage of 89,97% divides into: delaying to start working, delaying for back to work after break time, too early to finish working hour, and too early to start break time. Recommendation for improvement and increase the actual value of OLE is fixing the system and management of work.

Kata Kunci : Ketersediaan Tenaga Kerja, Performa Tenaga Kerja, Kualitas Tenaga Kerja, Overall Labor Effectiveness, Pareto Chart

  1. S1-2017-345771-abstract.pdf  
  2. S1-2017-345771-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-345771-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-345771-title.pdf