Laporkan Masalah

TINJAUAN BUDDHISME ZEN TERHADAP MAKNA RASA SAKIT DALAM KYOKUSHINKAI KARATE (STUDI KASUS: DOJO-DOJO DI YOGYAKARTA)

GALUH NUR FATTAH, Drs. Budisutrisna, M. Hum

2017 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFAT

Penelitian ini berjudul "Tinjauan Buddhisme Zen Terhadap Makna Rasa Sakit Dalam Kyokushinkai Karate (Studi Kasus: Dojo-Dojo di Yogyakarta)". Penelitian ini dilatarbelakangi oleh diskursus mengenai rasa sakit. Rasa sakit adalah permasalahan yang paling fundamental dalam kehidupan manusia. Tidak ada satu orang pun yang bisa lepas dari fakta eksistensial ini. Rasa sakit yang dialami oleh manusia dapat berubah menjadi penderitaan jika manusia tidak memahami fakta tersebut dan menyangkal rasa sakit tersebut secara radikal. Buddhisme Zen menjelaskan secara hakiki bahwa manusia menderita, kapan pun dan di mana pun. Pembahasan tersebut tergambarkan melalui terminologi dukkha yang harus disadari dan dipahami oleh setiap manusia. Dari kesadaran tersebut manusia diajak untuk dapat terlepas dari belenggu dan mencapai pencerahan yang digambarkan sebagai "kekosongan" yang sering disebut sebagai sunyata. Kyokushinkai Karate merupakan salah satu beladiri yang menjadikan rasa sakit sebagai basis dari seluruh kegiatan latihannya. Seluruh kegiatan latihan yang dilakukan oleh Kyokushinkai Karate tersebut dilakukan di dalam suatu tempat yang sering disebut sebagai Dojo. Basis tersebut menjadi suatu alasan utama penelitian ini untuk diselenggarakan dan diselesaikan. Pemahaman mengenai rasa sakit yang dipahami oleh para praktisi Kyokushinkai Karate yang banyak diperoleh melalui kegiatan latihan dan dimaknai dalam kehidupan sehari-hari sangat kompatibel dengan apa yang dipahami dalam Buddhisme Zen, terutama dalam upaya memahami rasa sakit dan mencapai kebebasan atau pencerahan. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk memberikan sebuah gambaran utuh dan refleksi berkaitan bagaimana Buddhisme Zen meninjau Kyokushinkai Karate dalam memaknai rasa sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengambilan data langsung di lapangan dengan alur inventarisasi data, klasifikasi data, sistematisasi data, dan refleksi hasil penelitian. Analisis yang digunakan adalah deskripsi, interpretasi, dan holistik. Kyokushinkai Karate mencapai pemahaman diri mengenai rasa sakit dan memperoleh pencerahan melalui dua metode, yang disebut dengan kumite (pertarungan) dan seiza (meditasi). Buddhisme Zen mencapai pemahaman diri mengenai rasa sakit juga melalui dua metode yaitu melalui koan (dialog/dialektika) dan zazen (meditasi). Dalam penelitian ini dibahas secara mendalam dua metode yang ada di Kyokushinkai Karate dan Buddhisme Zen, dengan menjadikan Kyokushinkai Karate sebagai objek material penelitian yang kemudian ditinjau melalui Buddhisme Zen sebagai objek formal dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa keterikatan dan kesamaan persepsi mengenai rasa sakit dalam Kyokushinkai Karate tidak terlepas dari pengaruh Buddhisme Zen secara historis dan filosofis, sehingga metode Kyokushinkai Karate dalam mencapai pencerahan dan bebas dari keterbelengguan sangat menggambarkan proses yang sama, yang juga terjadi dalam Buddhisme Zen.

This title of the research is "The Review of Zen Buddhism About Pain Meaning In Kyokushinkai Karate (Case Study: Dojo-Dojo in Yogyakarta)". This research based on discourse about pain. Pain is fundamental problem in human lives. Nobody can escape from these existential facticities. Pain in human experience could be sufferings if someone had no idea of the fact and radically abjure it. That is fundamental problem of human lives comprehensive investigation by Zen Buddhism. At Zen Buddhism to explain that human also suffer, anytime and anywhere. The essence poin of Zen Buddhism to describe in term dukkha as a ceratain must be aware and understand by humans. From that awareness, human must be free and enlightenment to achieve sunyata. Kyokushinkai Karate is a martial art to make pain as based for all training activity. All activity of Kyokushinkai Karate like training do at a place, the place call Dojo. Based of Kyokushinkai Karate become reason for this research to start and finish it. For practitioners of Kyokushinkai Karate, pain perceived by practice in the Dojo and feeling or understanding in real life. It is very compatible with Zen Buddhism concept especially about effort to free self and to achieve enlightenment. The Purpose of the research to describe and reflect how to the review of Zen Buddhism about pain meaning in Kyokushinkai Karate. this research is qualitative research withdrawal live data at the field with groove data inventorization, data classification, data systematization, and output research reflection. The analysis is description, interpretation, and holistic. To achieve self understanding about pain and enlightenment, Kyokushinkai Karate have two methods, kumite (fighting) and seiza (meditation). The other side, to achieve self understanding about pain and enlightenment, Zen Buddhism have two methods too, koan (dialogue/dialectic) and zazen (meditation). The research will to analysis both methods in Kyokushinkai Karate and Zen Buddhism. In the research, Kyokushinkai Karate will be material object and Zen Buddhism will be formal object. Zen Buddhism as formal object to used as critical thinking in viewed Kyokushinkai Karate as material object. In Kyokushinkai Karate and Zen Buddhism have many similarity aspect because both had historical and philosophical relation. The method to achieve enlightenment and free from fetter in Kyokushinkai Karate is very describe same process like the method to achieve enlightenment and free from fetter in Zen Buddhism.

Kata Kunci : Buddhisme Zen, Kyokushinkai Karate, Rasa Sakit, Pencerahan

  1. S1-2017-347705-abstract.pdf  
  2. S1-2017-347705-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-347705-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-347705-title.pdf