Pemodelan Inversi 2-D Metode Magnetotellurik Studi Kasus : Zona Subduksi Cascadia Bagian Utara, Amerika Utara

ARRIQO\' FAUQI R, Dr. rer. nat. Sintia Windhi Niasari, M.Eng.

2017 | Skripsi | S1 GEOFISIKA

Lempeng Juan de Fuca (JdF) terletak di sebelah barat lempeng Amerika Utara. Salah satu fitur hasil penunjaman JdF adalah zona subduksi Cascadia. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan inversi 2-D metode magnetotellurik (MT) dengan tujuan untuk memetakan distribusi resistivitas bawah permukaan di zona subduksi Cascadia. Data magnetotellurik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data open access dari Earthscope USArray oleh National Science Foundation. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 data dengan spasi antar titik sekitar 70 km. Terdapat 6 variasi initial model dalam penelitian ini, yaitu initial model 100 Ohm.m, ocean unlock, moho unlock, ocean moho unlock, ocean lock, dan moho lock. Semua initial model tersebut diinversi dengan menggunakan parameter data (e.g. error floor setting) yang sama. Hasil penelitian ini menunjukkan initial model yang menghasilkan model paling optimum adalah model ocean unlock. Model ini memiliki RMS error yang paling kecil 2,02. Berdasarkan perbandingan antara model 2-D dan 3-D diperoleh kesesuaian model sebesar 51%. Pada kedalaman 0-50 km pada semua titik pengukuran memiliki kesesuaian dengan model 3-D. Pada hasil inversi 2-D, Lempeng JdF ditunjukkan dengan anomali resistivitas yang tinggi (>400 Ohm.m), kedalaman dan kemiringan slab Lempeng JdF juga dapat terpetakan. Hasil inversi 2-D juga menunjukkan adanya anomali konduktif yang dapat diinterpretasikan sebagai Back arc yang merupakan zona upwelling magma dari astenosfer.

The Juan de Fuca plate (JdF) locates to the west of the North American Plate. One of fitures resulted by JdF subduction is the Cascadia subduction zone. In this research, 2-D magnetotelluric inversion modelling were performed. The aim of this research is to map the subsurface resistivity distribution beneath the CSZ. The magnetotelluric data used in this study are the open access data from Earthscope USArray by the National Science Foundation. Twenty MT stations were used in this research with 70 km spacing. There were 6 variations of the initial models in this research i.e. initial model 100 Ohm.m, ocean unlock, moho unlock, ocean moho unlock, ocean lock, and moho lock. All the initial models were inverted using the same data parameters (e.g. error floor setting). The result of this research shows that the initial model which producing the most optimum model is ocean unlock model. This model has the smallest RMS error which is 2,02. Based on the comparison between 2-D and 3-D inversion results, there is similarity about 51%. The responses at depth 0-50 km for all MT stations show high similarity. The 2-D inversion result reveals the JdF as high resistivity anomaly (> 400 Ohm.m), the depth and slope of the JdF plate slab are mapped. The 2-D inversion result also displays conductive anomaly which can be interpreted as back-arc which is the upwelling magma zone of the asthenosphere.

Kata Kunci : magnetotellurik, pemodelan, inversi 2-D, initial model