Taman Penyu Sukamade: Pusat Konservasi dan Edukasi Penyu dengan Pendekatan Arsitektur Osing Banyuwangi
MELIA MAJID, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.
2017 | Skripsi | S1 ARSITEKTURPenyu laut adalah reptil yang hidup di laut dan memiliki kemampuan untuk bermigrasi dalam jarak yang jauh disepanjang kawasan Samudra Pasifik, Samudra Hindia dan Samudra Atlantik. Keberadaan penyu laut telah lama terancam, baik oleh faktor alam maupun oleh faktor kegiatan manusia yang secara langsung maupun tidak langsung telah membahayakan populasi penyu di bumi ini. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang spesies penyu juga mendorong pada perilaku tidak bertanggung jawab. Terkait isu tersebut, salah satu strategi untuk melindungi spesies penyu laut adalah dengan membangun Pusat Konservasi Penyu. Dimana akan menjadi tempat masyarakat belajar dan berperan aktif dalam konservasi, sehingga menumbuhkan rasa kepedulian terhadap penyu dan juga keanekaragaman hayati dalam berkehidupan. Selanjutnya, Pantai Sukamade di Banyuwangi sebagai tapak terpilih adalah lokasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri serta merupakan habitat alami dari penyu laut, terkhusus jenis Penyu Hijau. Saat ini di Pantai Sukamade sudah terdapat fasilitas konservasi penyu. Namun fasilitas yang tersedia belum memadai dan bangunan sudah termakan usia. Akibatnya proses berjalannya konservasi dan edukasi bagi pengunjung tidak berjalan maksimal. Pendekatan desain yang diambil dalam perancangan adalah Arsitektur Osing Banyuwangi. Hal ini dikarenakan lokasi Pantai Sukamade berdekatan dengan Desa Sarongan yang masih memiliki nuansa lokal pedesaan dan kesederhanaan masyarakatnya. Arsitektur Osing Banyuwangi akan menjadi indentitas bangunan Pusat Konservasi Penyu di Pantai Sukamade sekaligus mengangkat arsitektur lokal di Kabupaten Banyuwangi. Arsitektur Osing akan menjadi ide desain dalam mendapatkan konsep bentuk bangunan, konfigurasi ruang, orientasi bangunan, dan material dalam bangunan Pusat Konservasi Penyu. Selain itu untuk mendapatkan prinsip ruang yang mampu meningkatkan keberhasilan penangkaran dan penetasan telur penyu. Tipologi bentuk atap rumah Osing memungkinkan desain bangunan memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan dari luar ke dalam bangunan konservasi penyu sehingga mampu mengurangi resiko tukik terkena penyakit dan mendukung perkembangan tukik agar lebih baik.
Sea turtles are reptiles that live in the sea and have the ability to migrate over long distances along the Pacific Ocean, Indian Ocean and Atlantic Ocean. The existence of the sea turtles have been threatened for a long time. Nature and and human activities are the factors that directly or indirectly have endangered the turtles’ population on the earth. The lack of knowledge causes irresponsible behavior towards the species, thus encouraging the decline of its population. One of the strategies to protect sea turtles is by creating Turtle Conservation Center. It is a place where communities learn and take action in conserving the sea ecosystem, also raise social awareness about turtles and their natural life. Sukamade Beach in Banyuwangi as the chosen site is a natural habitat to sea turtles, especially Green Turtle, and famous to local and foreign tourists. There is already an existing sea turtle conservation facility at the beach, however the facility is worn and inadequate. As a result, the turtle conservation process and visitor education program is affected and not running optimally. The design approach for the conservation center is Banyuwangi Osing Architecture, the original architecture style of Banyuwangi. Since the beach is located near the rural Sarongan Village with the modesty of its people, Banyuwangi Osing Architecture will be suitable as the identity of the Turtle Conservation Center and as a statement of local architecture in Banyuwangi regency. Banyuwangi Osing Architecture principles will be the core concept of building form, building orientation, room configuration, and materials in Turtle Conservation Center building. It will be also the principle of space to increase the success of turtle eggs breeding and hatching. The typology of Osing roof gives the design maximum natural lighting, reducing possible contamination risk at the hatchlings and encouraging the growth of the hatchlings.
Kata Kunci : Penyu, Pusat Konservasi Penyu, Arsitektur Osing, Pantai Sukamade