Laporkan Masalah

Revitalisasi Kawasan Pasar Seni Gabusan dengan Konsep Ruang Kreatif

MAHARDHINI RIEMASTI, Ir. Didik Kristiadi, MLA., MAUD.

2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pasar Seni Gabusan (PSG) merupakan tempat untuk transaksi jual beli hasil kerajinan masyarakat Kabupaten Bantul. Pasar ini telah didirikan pada tahun 2004 dan memiliki beberapa los yang terbagi berdasarkan jenis produk seperti kerajinan kulit, kayu, logam, perak, dan bambu. Namun sayangnya pasar tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan. Pasar Seni Gabusan cenderung menjadi pasar yang sepi dari aktivitas dan livabilitasnya berkurang padahal PSG memiliki lokasi yang strategis yaitu berada di koridor komersial Jalan Parangtritis. Hal ini tentunya menyebabkan terdapat ruang-ruang yang memiliki potensi tinggi namun terbengkalai. Oleh karena itu, diperlukan revitalisasi untuk meningkatkan kembali fungsi yang telah ada. Konsep ruang kreatif dipilih sebagai konsep umum rencana revitalisasi Pasar Seni Gabusan karena mampu menciptakan kegiatan positif dan aktif yang mendukung berkelanjutan kawasan. Konsep ini kemudian diadaptasi ke dalam elemen Kawasan Seni dan elemen Rancang Kota. Perencanaan revitalisasi ini menggunakan metode Soft System Methodology (SSM). Perencanaan ini menghasilkan masterplan, rencana detail pada masing-masing elemen desain, dan juga rencana aktivitas untuk para penerima manfaat yaitu pedagang, pengrajin, seniman, komunitas seni, pengunjung, dan wisatawan.

Pasar Seni Gabusan (PSG) is a place for handicraft sale and purchase transaction of Bantul Regency community. This market has been built in 2004 and has several stalls divided by product types such as leather, wood, metal, silver and bamboo handicrafts. But unfortunately, the market is not running as expected. Pasar Seni Gabusan is quiet of activity and livability even though PSG strategically located on the commercial road Parangtritis Street. This certainly causes there are spaces that have high potential but abandoned. Therefore, revitalization is needed to improve the existing function. The concept of creative space was chosen as a general concept of Pasar Seni Gabusan revitalization plan because it is able to create positive and active activities that support the place. This concept adapted into elements of the Art District and Urban Design elements. This revitalization plan uses Soft System Methodology (SSM). This plan generates masterplan, detail plan on each design element, and also activities plan for the beneficiaries that is merchants, artisans, artists, art communities, visitors, and tourists.

Kata Kunci : Revitalisasi, Kota Kreatif, Kawasan Seni, Rancang Kota, Soft System Methodology