MANAJEMEN PENETASAN DAN PEMELIHARAAN PUYUH PERIODE PRA PRODUKSI
APRIL LINA, Dr. drh. Asmarani Kusumawati, MP.
2017 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWANPuyuh termasuk dalam filum Chordata, kelas Aves, ordo Galliformes, famili Phasianidae, genus Coturnix. Puyuh Jepang (Coturnix c. japonica) merupakan hewan coba yang baik untuk penelitian ilmiah yang luas termasuk cara penetasan telur atau pemeliharaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen penetasan dan pemeliharaan puyuh periode pra produksi. Tempat yang dijadikan bahan penelitian ini yaitu Peternakan PS Wijaya (Boyolali) dan PT Peksi Gunaraharja (Yogyakarta) Materi yang digunakan berupa mesin inkubasi, termometer, telur puyuh, kandang puyuh, tempat pakan, tempat minum, pakan, dan obat. Metode penelitian ini dengan cara melakukan wawancara dan observasi terkait dengan manajemen penetasan dan pemeliharaan puyuh periode pra produksi. Hasil penelitian menunjukkan penetasan puyuh berlangsung selama 17 hari pada suhu 38oC dengan kelembaban 60%. Jumlah telur yang ditetaskan 382.000 butir dengan daya tetas 83%. Pakan untuk puyuh berbentuk crumble. Pemberian pakan 4,21 gram pada minggu 1 menghasilkan berat badan 24,62 gram, 10,16 gram pada minggu ke 2 mencapai berat 58,66 gram, 19,54 gram minggu ke 3 menghasilkan berat 93,39 gram, 21,95 gram pada minggu ke 4 menghasilkan berat 155,60 gram, 22,44 gram pada minggu ke 5 menghasilkan berat 168,04 gram, dan 24,1 gram pada minggu ke 6 menghasilkan berat 186,45 gram. Dalam manajemen penyakit dilakukan progam vaksinasi. Pada umur 1 hari diberikan vaksin ND dengan cara spray. Pada hari ke 21-29 diberikan vaksin AI (injek) dan ND (air minum) dan diberi vitamin serta antibiotika. Tipe kandang yang digunakan pada peternakan ini yaitu kandang boks atau kotak, disusun bertingkat sampai 5 tingkat. Biosecurity kandang dilakukan dengan cara spray rumah kandang dan lingkungan sekitar dengan desinfektan minimal sebulan sekali. Bila rawan penyakit spray kandang dilakukan setiap pagi dan sore. Kepadatan isi kandang untuk puyuh umur 1-7 hari 100 ekor/m2, 8-14 hari 75 ekor /m2, 15-21 hari 50 ekor/m2. Pemeliharaan dari manajemen pakan, penyakit, dan kandang sangat mempengaruhi dalam mendukung perkembangan puyuh, berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen penetasan dan pemeliharaan puyuh pra produksi pada peternakan PT Peksi Gunaraharja dan Peternakan Ps Wijaya telah dilakukan dengan baik.
The Japanese quail belongs to phylum of Chordata, class Aves, order Galliformes, family Phasianidae, genus Coturnix and species Coturnix-coturnix japonica.. Japanese quail (Coturnix c. Japonica) is a good animal for comprehensive scientific research, including how the hatching eggs or maintenance. This study aims to identify and evaluate hatchery management and quail maintenance pre production period. The place for this research namely farm PS Wijaya and PT Peksi Gunaraharja. The tools used in the study are incubator machine, thermometer, eggs, quail cage, the feeding, drinking, and medicine. Method of this research is interview and observation related to the management and maintenance quail pre-production period. The results showed hatching quail lasted for 17 days at a temperature of 38oC with 60% humidity. The number og eggs that hatched totaled 382.000 with 83% hatchability. Feeding 4.21 gram in the first week resulted of weight 24.62 gram, 10.16 gram at week 2 reached 58.66 gram, 19.54 gram in week 3 to produce 93.39 gram of weight, 21.95 gram at week 4 resulted 155.60 gram, 22.44 at week 5 to reached 168.04 gram and then feeding 24.41 at week 6 to reached 186.45 gram of weght. The disease management program conducted vaccination. At the age of 1 day is given ND vaccine by spray. On day 21-29 given AI vaccine (inject) and ND vaccine (drinking), other than by the vaccine are also given vitamins and antibiotics. Types of cages which used on this farm is box, these enclosures be nested to 5 stables. Biosecurity enclosure is done by spraying the home cage and the surrounding environment with minimal disinfectant once a month. When the disease-prone spray enclosure is done every morning and afternoon. The density of the cage for quail aged 1-7 days 100 birds/ m2, 8-14 days 75 birds / m2,and 15-21 days 50 birds / m2. Maintenance of feed management, disease, and cages influence in supporting the development of good quail, based on research concluded that hatchery management and maintenance of quail pre production on the farm goes well.
Kata Kunci : puyuh, penetasan, pakan, penyakit, kandang.