Laporkan Masalah

KAJIAN CURAH HUJAN BERDASARKAN DATA GLOBAL SATELLITE MAPPING OF PRECIPITATION (GSMaP) DI PESISIR BARAT SUMATERA

NASYITHAH AZ-ZAHRA L, Dr. Slamet Suprayogi, M.S; Dr. Emilya Nurjani, M.Si

2017 | Tesis | S2 Geografi

Kajian curah hujan digunakan sebagai informasi awal sistem peringatan dini terhadap curah hujan dengan kriteria tinggi. Penelitian ini mengkaji potensi curah hujan bedasarkan kriteria curah hujan serta mengkaji di Pesisir Barat Sumatera. Data yang digunakan adalah data GSMaP dan data curah hujan observasi pada 65 pos hujan. Data GSMaP diolah dengan perangkat lunak GrADS dan MATLAB. Curah hujan bulanan dipetakan dengan perangkat lunak ArcGIS 10.2. Keakuratan data GSMaP dan data curah hujan observasi dianalisis secara statistik dengan perhitungan korelasi (r) dan Root Mean Square Error (RMSE). Hasil analisis temporal diperoleh pola curah hujan di Pesisir Barat Sumatera Utara dan Pesisir Barat Sumatera Barat memiliki pola ekuatorial, sedangkan Pesisir Barat Bengkulu dan Lampung pola monsunal. Analisis spasial diperoleh curah hujan bulanan memiliki kriteria rendah (0-100 mm) pada periode Juni, Juli, Agustus (JJA) dan kriteria menengah (301-400 mm) hingga tinggi (401-500 mm) pada periode Desember, Januari, Februari (DJF). Nilai korelasi didominasi pada kriteria kuat berkisar 0.60-0.93 dan nilai RMSE berkisar 72-393.

The rainfall assessment is used as early information of early warning system on rainfall with high criteria. This study examines the potential of rainfall based on rainfall criteria and assesses the West Coast of Sumatra. The data used are GSMaP data and observation rainfall data at 65 rain posts. GSMaP data is processed with GrADS and MATLAB software. Monthly rainfall is mapped with ArcGIS 10.2 software. Accuracy of GSMaP data and observed rainfall data were analyzed statistically with correlation (r) and Root Mean Square Error (RMSE) calculations. Temporal analysis results obtained rainfall pattern in West Coast of North Sumatra and West Coast of West Sumatra have equatorial pattern, while West Coast Bengkulu and Lampung monsunal pattern. Spatial analysis obtained by monthly rainfall has low criterion (0-100 mm) in the period of June, July, August (JJA) and middle criterion (301-400 mm) to high (401-500 mm) in period December, January, February (DJF). The correlation value is dominated by strong criteria ranging from 0.60 to 0.93 and the RMSE value ranges from 72 to 393.

Kata Kunci : GSMaP, korelasi, pola hujan, zonasi curah hujan