Yayasan-Yayasan Sosial Tionghoa Di Gang Lombok Semarang (1980-1992)

BAYU SETYA BUDI, Dr. Agus Suwignyo, M.A.

2017 | Skripsi | S1 ILMU SEJARAH

Sejak adanya gedung Kong Tik Soe yang letaknya satu komplek dengan Kelenteng Tay Kak Sie, gedung tersebut telah menjadi saksi perkembangan yayasan-yayasan yang ada di dalamnya dan sekitar seperti yayasan Kong Tik Soe, Tjie Lam Tjay, Khong Kauw Hwee dan Kelenteng Tay Kak Sie. Keempat yayasan yang ada di komplek Gang Lombok itu saling bekerjasama sejak tahun 1950an. Fokus penelitian ini adalah kerjasama empat yayasan Tionghoa dalam bidang sosial tahun 1980-1992 yang tetap bisa berkembang saat Orde Baru. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sejarah secara analisis deskriptif dengan menggunakan sumber primer dan sekunder seperti arsip, foto, laporan penelitian, jurnal, koran dan buku. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerjasama empat yayasan Tionghoa di Semarang telah banyak membantu kehidupan sosial masyarakat dan berkat kerjasama tersebut yayasan Khong Kauw Hwee bisa mendirikan gedung sekolah yang cukup megah di Gang Lombok Semarang.

Since its inauguration, Kong Tik Soe building which is located in the area of Tay Kak Sie Temple has been the witness of the development of the foundations related to the building such as Kong Tik Soe, Tjie Lam Tjay, Khong Kauw Hwee, and Tay Kak Sie Temple. These four foundations in Gang Lombok area have been working hand in hand since 1950s. The focus of this research is the collaboration of those foundations in the social field from 1980 until 1992; a collaboration that survives under the New Order (Orde Baru). The method implemented in the research was historical descriptive analysis by examining primary and secondary sources, such as archives, photos, research papers, journals, newspapers, and books. This study shows that the collaboration of those Tionghoa (Chinese-Indonesian) foundations in Semarang has made great contribution to the society. As the result of such collaboration, one of the foundations, Khong Kauw Hwee managed to build a prestigious school in Gang Lombok, Semarang, despite the restriction the people of Tionghoa faced in Indonesia under the New Order following the issuance of Presidential Instruction No. 14 of 1967.

Kata Kunci : Yayasan di Gang Lombok Semarang, Pecinan Semarang