KARAKTERISTIK BATUAN VULKANIK DAN ALTERASI HIDROTERMAL DI WEDIOMBO, DESA JEPITU, KABUPATEN GUNUNG KIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WILDA YANTI MUSTAKIM, Dr. Arifudin Idrus, S.T.,M.T. ; Dr. Lucas Donny Setijadji, S.T.,M.Sc.
2017 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGIDaerah penelitian berada di Gunung Batur dan sekitarnya, Wediombo, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi DI Yogyakarta yang terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Yogyakarta atau sekitar 30 km ke arah selatan kota Wonosari. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik batuan vulkanik dan alterasi hidrotermal daerah penelitian. Metode penelitian yang dilakukan berupa pemetaan geologi dan zonasi alterasi hidrotermal serta analisis sampel berupa petrografi, mikroskopi bijih, XRD, XRF dan AAS. Litologi daerah penelitian tersusun oleh satuan batuan seperti satuan lava andesit, breksi vulkanik, intrusi andesit dari Formasi Wuni dan batugamping dari Formasi Wonosari. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian yaitu sesar geser sinistral dan dekstral diperkirakan dan kekar-kekar. Alterasi yang dijumpai adalah silisifikasi, argilik lanjut, argilik dan propilitik lemah. Mineral penciri alterasi argilik lanjut yang diidentifikasi yaitu dikit, alunit, dan jarosit. Mineralisasi logam dicirikan dengan kehadiran enargit, kalkopirit, emas, pirit dan hematit, dengan tekstur bijih berupa massive silica dan vuggy silica. Geokimia bijih dari 3 sampel batuan menunjukan kadar emas dan tembaga relatif rendah yaitu dari 0,008-0,41 g/t Au, 14-78 g/t Cu, serta Ag (perak) kurang dari detection limit (<0,001 g/t). Berdasarkan pendekatan morfologi dan asosiasi batuan gunungapi, Gunung Batur merupakan fasies sentral dan daerah sekitarnya merupakan fasies proksimal dari sistem gunungapi. Mengacu pada karakteristik mineralogi, tekstur bijih, geokimia bijih dan kaitannya dengan fasies gunungapi, maka mineralisasi di Gunung Batur (Wediombo) diinterpretasikan sebagai sistem epitermal sulfidasi tinggi (high sulphidation epithermal system).
The study area is located at Mount Batur and its surrounding, Wediombo, Rongkop Village, Gunung Kidul District, Yogyakarta. It is situated 20 km south-east of the city, or 30 km south of Wonosari. The objective of this study is to understand the characteristic of volcanic rock and hydrothermal alteration within the area. The methodology consists of field geological and hydrothermal alteration zonation mapping, as well as petrography, ore microscopy, XRD, XRF, and AAS analysis. Lithology units in the area include andesitic lava, volcanic breccia, andesitic intrusion of Wuni Formation, and limestone of Wonosari Formation. The alteration includes silicification, advanced argillic, argillic, and low prophyllitic alteration. Advanced argillic alteration is characterized by dickite, alunite, and jarosite. Ore mineralization is typified by enargite, chalcopyrite, gold, pyrite, and hematite, with massive and vuggy silica texture. Geochemical analysis of three samples indicates a relatively low gold and copper content; 0.008-0.41 g/t Au, 14-78 g/t Cu, and silver of less than the detection unit (<0.001 g/t). Based on the morphological approach and volcanic rock association, Mount Batur is categorized as the central facies, while the surrounding area is the proximal zone. Due to its mineralogy characteristics, ore texture, ore geochemistry, and its relationship with volcanic facies, mineralization in Mount Batur (Wediombo) is interpreted as a high-sulphidation epithermal system.
Kata Kunci : Alterasi hidrotermal, mineralisasi, epitermal sulfidasi tinggi, Wediombo