Perbedaan Kepekaan Pengecapan antara Laki-Laki dengan Perempuan pada Penduduk Lanjut Usia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
ELITA PUSPITANINGTYAS, Dr. drg. Dewi Agustina, MDSc., MDSc.; drg. Goeno Subagyo, Sp. O. Parth
2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGITingkat kepekaan pengecapan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah hormon seksual dan densitas papila fungiformis. Papila memiliki reseptor yang berfungsi mendeteksi rasa. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan memiliki densitas papila fungiformis lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perbedaan kepekaan pengecapan antara laki-laki dengan perempuan pada penduduk lanjut usia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian merupakan 68 lansia, terdiri dari 34 subjek laki-laki dan 34 subjek perempuan. Subjek merupakan lansia yang berdomisili di Provinsi DIY dengan rentang usia 60-84 tahun. Tingkat kepekaan pengecapan diuji dengan metode 4-alternative force choice. Larutan yang digunakan adalah sukrosa, NaCl, asam sitrat, dan kuinin sulfat, masing-masing untuk mewakili rasa manis, asin, asam, dan pahit. Data dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat kepekaan pengecapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki baik pada rasa manis, asin, asam, maupun pahit namun perbedaan yang dihasilkan tidak signifikan secara statistik (p>0,05). Seluruh subjek paling peka terhadap rasa asam, sedangkan paling tidak peka terhadap rasa manis. Penyakit sistemik dan riwayat medikasi yang dimiliki subjek merupakan variabel lain yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang bermakna tingkat kepekaan pengecapan antara laki-laki dengan perempuan pada penduduk lanjut usia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, baik pada rasa manis, asin, asam, maupun pahit.
The sensitivity of taste is affected by many factors, one of those is sexual hormone in women and density of fungiform papillae. Papillae have receptor that serves to detect the taste. Research that has been done previously showed that women have a density of fungiform papillae more than men. The purpose of this study was to examine differences in taste sensitivity between men and women in the elderly population in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Province. This research was analytic study with cross sectional approach. Subjects of this research were 68 elderly, consisted of 34 male and 34 female who lived in DIY Province with the age range of 60-84 years old. The sensitivity of taste was tested by 4-alternative force choice method. Used solutions were sucrose, NaCl, citric acid, and quinine sulphate, as representation for sweet, salty, sour, and bitter respectively. Data were analyzed by the Mann-Whitney test with a confidence level of 95%. The results of this research demonstrated that women had a higher level of taste sensitivity compared to the men for sweet, salty, sour, and bitter taste, but the differences were not statistically significant (p>0,05). All subjects were most sensitive to sour while least sensitive to sweet. The systemic diseases and the medication history of subjects were the other variables that may affect the results of this research. It is concluded that there is no significant differences in taste sensitivity levels between men and women in the elderly population in Daerah Istimewa Yogyakarta Province for sweet, salty, sour, and bitter taste.
Kata Kunci : kepekaan pengecapan, lanjut usia, jenis kelamin