Laporkan Masalah

Differential Impact Dari Pendidikan : Studi Pada Masyarakat Jawa dan Melayu Transmigran Di Kecamatan Meliau, Kalimantan Barat

EVY GUSTIANA, Prof. Dr. P.M. Laksono, M.A., Ph.D

2017 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana pendidikan mempunyai dampak yang berbeda-beda di kalangan masyarakat kampung transmigran. Kampung transmigran dikenal sebagai tempat dimana terdapat banyak etnis di dalamnya. Berbagai etnis mempunyai latar belakang dan kebudayaannya sendiri yang membentuk pola pikir masing-masing meskipun hidup di lingkungan yang sama dan berdampingan. Penelitian kualitatif perspektif antropologi ini dilakukan pada kelompok orang-orang Jawa dan orang-orang Melayu transmigran yang berada di Desa Bhakti Jaya atau biasa disebut kampung transmigran, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode observasi, observasi partisipasi dan wawancara mendalam. Penelitian menemukan data bahwa berada di lingkungan yang sama dengan pendidikan dasar yang sama menciptakan pandangan tentang arti penting pendidikan yang berbeda bagi setiap orang di kampung transmigran khususnya orang Melayu dan orang Jawa sebagai etnis mayoritas. Pandangan yang berbeda ini disebabkan oleh sejarah dan pengalaman hidup masing-masing transmigran yang berbeda-beda. Bagi masyarakat melayu pendidikan merupakan formalitas sedangkan bagi orang Jawa pendidikan adalah bekal mencapai kesuksesan.

This research aims to describe the diverse views towards education within a transmigrant village community. A transmigrant village is well-known for being diversely populated by various ethnic groups. Those various ethnic groups came from their respective backgrounds and cultures which shaped each of their own way of thinking, even though they all live within the same environment. This qualitative anthropological perspective research was conducted within a group of Javanese and Malayan transmigrants at Desa Bhakti Jaya or usually referred to as the transmigrant village, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. This research utilized the method of observation, participative observation, and in-depth interview. This research discovered that even though it is within a common environment with a similar basic education, it will produce a different views toward the significance of education for each and everyone within the transmigrant village especially the Malayan and Javanese people as the ethnic majority of the transmigrant village. Within the Malayan community, education ia a formality; while within the Javanese people, education is an asset to reach success.

Kata Kunci : Education, Transmigrant village, Anthropology

  1. S1-2017-335217-abstract.pdf  
  2. S1-2017-335217-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-335217-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-335217-title.pdf