Laporkan Masalah

IDENTIFIKASI LAPISAN BERPORI SEBAGAI RESERVOIR AIR TANAH DENGAN METODE ANALISIS MULTIKANAL GELOMBANG PERMUKAAN DI DAERAH PANINGKABAN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH

DEFFY KESTIANDINI, Dr. EDDY HARTANTYO, M.Si.

2017 | Skripsi | S1 GEOFISIKA

Metode Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) telah dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan lapisan berpori yang diperkirakan sebagai reservoir air tanah. Metode MASW memanfaatkan sifat dispersi gelombang Rayleigh dimana kecepatan fase akan berubah seiring dengan perubahan frekuensi. Pada metode ini terdapat 4 tahap, yaitu akuisisi lapangan, analisis dispersi, analisis inversi dan interpretasi. Akuisisi lapangan dilakukan dengan 24 geofon yang dipasang dengan jarak 2 m, serta menggunakan sumber seismik buatan berupa palu (metode MASW aktif). Akuisisi dilakukan di daerah Paningkaban dengan 4 lintasan pada 3 formasi berbeda, yaitu Formasi Anggota Batugamping Tapak, Formasi Tapak dan Formasi Halang. Dari data rekaman yang diperoleh saat akuisisi, dilakukan analisis dispersi dengan transformasi Fourier untuk mendapatkan grafik antara kecepatan fase vs frekuensi dan kemudian dilakukan picking pada amplitudo maksimum. Tahap akhir yang dilakukan dalam pengolahan data adalah inversi terhadap model awal hingga didapatkan profil VS 1D yang paling mendekati model data lapangan. Dari penelitian ini didapatkan persebaran nilai VS, yaitu lintasan MR.A memiliki nilai VS berkisar antara 173 m/s hingga 469 m/s, lintasan MR.B memiliki nilai VS berkisar antara 173 m/s hingga 565 m/s, MR.C memiliki nilai VS berkisar antara 212 m/s hingga 648 m/s dan MR.D memiliki nilai VS berkisar antara 243 m/s hingga 547 m/s. Keberadaan lapisan berpori yang diduga sebagai reservoir air tanah diperkirakan berada pada lintasan MR.C dan MR.D dengan kedalaman 5 hingga 17 m dengan litologi berupa batupasir pada Formasi Halang.

Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) method was conducted to identify porous layer which expected as groundwater reservoir. MASW method using dispersion of Rayleigh waves where phase velocity will change due to frequency change. In this method there are 4 steps, those are field acquisition, dispersion analysis, inversion analysis and interpretation. Field acquisition has been done with 24 geophones which installed at a distance of 2 m and using hammer as seismic source (active MASW). Field acquisition has been done in Paningkaban area with 4 lines at 3 different formations, those are Anggota Batugamping Tapak Formation, Tapak Formation dan Halang Formation. From the recorded data, dispersion analysis was applied with Fast Fourier Transform to obtain a curve between phase velocity and frequency, then picked the maximum amplitude from that curve. The final step was applied in data processing is inversion method toward initial model to obtain the best 1D shear waves velocity model. From this study we can obtain distribution of shear wave velocity, line MR.A has shear waves velocity which range from 173 m/s to 469 m/s, line MR.B has shear waves velocity from 173 m/s to 565 m/s, line MR.C has shear waves velocity from 212 m/s to 648 m/s and line MR.D has shear waves velocity from 243 m/s to 547 m/s. The existence of porous layer which is expected as groundwater reservoir is estimated on line MR.C and MR.D with depth 5 to 17 m and sandstone lithology in Halang Formation.

Kata Kunci : MASW, Gelombang Rayleigh, Reservoir Air Tanah