KETEPATAN KUESIONER SKRINING DIABETES MELITUS TIPE 2 DAN HIPERTENSI SEBAGAI ALAT SKRINING PENYAKIT DIBANDINGKAN DENGAN GOLD STANDARD DI PRAKTEK DOKTER LAYANAN PRIMER

SETA NURHAYATI M, Prof.dr. Hari Kusnanto J, SU, DrPH.; Dr. dr.Wahyudi Istiono, M. Kes

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Latar belakang : Diabetes melitus dan hipertensi merupakan masalah kesehatan yang menjadi focus pemerintah khususnya di era JKN.Prevalensi DM dan hipertensi semakin hari semakin meningkat . Di DIY prevalensi DM tertinggi di Indonesia dan untuk hipertensi prevalensinya 25,7% menurut data Riskesdas 2013. Komplikasi dari DM dan hipertensi menyebabkan penurunan kualitas hidup dan kematian dini oleh karena itu perlu strategi penatalaksanaan lebih baik untuk menurunkan risiko. Dewasa ini belum ada kuesioner skrining DM dan hipertensi yang sudah divalidasi yang diterapkan di kabupaten Bantul.Oleh karena itu penting untuk mengembangkan kuesioner skrining deteksi dini penyakit DM dan hipertensi sebagai alat bantu dokter layanan primer untuk menjalankan tugas di level preventif. Tujuan : untuk mengukur ketepatan kuesioner skrining penyakit diabetes melitus dan hipertensi untuk memdeteksi penyakit diabetes melitus dan hipertensi di layanan primer Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Cross sectional subyek penelitian adalah kelompok individu yang diambil dari penduduk Kabupaten Bantul. Subyek penelitian ini adalah individu berusia 40-60 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner skrining DM dan hipertensi kemudian hasilnya dibandingkan dengan gold standard gula darah puasa dan pemeriksaan tensi darah . Hasilnya kemudian dianalisa menggunakan statistik multivariat regresi Hasil penelitian : Hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa faktor risiko riwayat melahirkan bayi BB>=4 kg atau diabetes melitus gestasional dan lingkar perut merupakan faktor risiko independen terhadap kejadian DM pada populasi umum. Dengan nilai masing-masing p=0,001 RR 2,75(CI 95% 1,5-5,0) dan untuk lingkar perut p=0,036 RR 8,08 (CI 95% 1,15-56,8). Faktor risiko umur merupakan faktor risiko independen terhadap kejadian hipertensi dengan nilai p= 0,003 RR 3,1 ( CI 95% 1,4-6,6). Kesimpulan : Riwayat melahirkan >= 4 kg dan lingkar perut tepat untuk skrining DM sedangkan umur tepat untuk skrining hipertensi.

Background: Diabetes mellitus (DM) and hypertension are health issues that are the focus of the government, especially in the era of Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) for diabetes and hypertension. Prevalence increased day by day. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) is the highest prevalence of DM in Indonesia, while hypertension prevalence is 25.7% according to data Riskesdas 2013.. Complications from diabetes and hypertension lead to decreased quality of life and premature death, therefore it is necessary to have better management strategies to reduce risk. Nowadays there is no diabetes and hypertension screening questionnaire that has been validated and implemented in the district of Bantul. Therefore, it is important to develop a screening questionnaire for early detection of diabetes and hypertension as a tool for primary care physicians to perform tasks at the preventive level. Objective: This research aims to measure the accuracy of a screening questionnaire to detect diabetes mellitus and hypertension in primary care. Methods: This research used cross sectional method. The subject of the research was a group of individuals aged 40-60 years in Bantul who met the criteria inclusion and the criteria exclusion. The research subjects were asked to fill out screening questionnaires of diabetes and hypertension. The results were then compared with the gold standard of fasting blood sugar and blood pressure check. The data was analyzed by using multivariate regression. Result: The results of multivariate analysis showed that risk factors for having a history of childbirth with body weight >= 4 kg or gestational diabetes mellitus and abdominal circumference was independent risk factor for the incidence of diabetes in general population. Childbirth with body weight >= 4 kg and abdominal circumference had p = 0.001 RR 2.75 (CI 95% 1.5 to 5.0) and p = 0.036 RR of 8.08 (CI 95% 1.15 to 56.8) respectively. The risk factor of age was independent risk factor for hypertension with p = 0.003 RR of 3.1 (CI 95% 1.4 to 6.6). Conclusion: History of childbirth with body weight >= 4 kg and abdominal circumference were appropriate for screening DM, meanwhile the age was appropriate for screening hypertension.

Kata Kunci : Diabetes melitus, Hipertensi, Skrining, Diabetes Melitus, Hipertension, Screening