Status Ontologis Konten Mental dalam Paradigma Nativisme Bahasa Noam Chomsky
AJENG NABILA PUTRININGRUM, Dr. Rizal Mustansyir, M.Hum.
2017 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFATPenelitian berjudul Status Ontologis Konten Mental dalam Paradigma Nativisme Bahasa Noam Chomsky ini berangkat dari perubahan paradigma yang dibawa Noam Chomsky dalam studi linguistik. Tesisnya adalah bahwa bagian bahasa dalam akal manusia adalah sesuatu yang bawaan, atau native. Bagaimanapun, Chomsky enggan menyentuh wilayah makna atau semantik, wilayah yang krusial dalam linguistik. Baik teori sintaksisnya dan keengganannya terhadap semantik telah berpengaruh tidak hanya dalam linguistik, tetapi juga filsafat bahasa, akal dan logika, di mana Chomsky memantik diskusi seputar bahasa dan akal yang mengacu kepada naturalisme dan bukan dualisme. Implikasinya adalah anjuran untuk melihat mental sebagaimana adanya, tanpa perlu memberinya label mental ataupun fisikal. Hal ini berpengaruh kepada teori makna, di mana bagi Chomsky, makna adalah hal yang sekunder dalam kajian ilmiah terhadap bahasa dan akal. Dekatnya hubungan antara makna dan konten mental, yaitu suatu aspek ke-tentang-an dari keadaan mental manusia, mengangkat pertanyaan: Bagaimana posisi Chomsky perihal stauts ontologis konten mental, yang mestinya menjadi substansi dari suatu pengungkapan ekspresi dari bahasa? Mengingat posisinya sebagai filsuf yang menginisiasi paradigma nativisme bahasa, beberapa filsuf lain menganggap bahwa Chomsky mestinya mendukung pandangan tentang internalisme konten mental. Sementara itu, Chomsky sendiri memandang dirinya "abstain" dalam perdebatan ini. Objek material dari penelitian ini adalah teori konten mental, sementara objek formal dari penelitian ini adalah paradigma nativisme bahasa Chomsky. Penelitian ini merupakan studi pustaka yang mengikuti beberapa tahapan: (1) inventarisasi dan kategorisasi; (2) klasifikasi; (3) analisis, dan; (4) penyusunan hasil, dan diolah dengan menggunakan beberapa unsur metodis filosofis yaitu: (1) interpretasi; (2) komparasi; (3) kesinambungan historis, dan; (4) heuristik. Penelitian ini akan membuktikan bahwa Chomsky sesungguhnya memiliki suatu posisi tentang konten mental. Chomsky memiliki kecenderungan memiliki pandangan internalis tentang konten mental, di mana konten dari keadaan mental manusia diproses di dalam akal/otak, bukan merupakan sesuatu yang begitu saja ditempelkan oleh norma atau desakan yang berasal dari lingkungan sekitar, hal yang membuat makna bahasa menjadi sekedar referen atau denotasi dari "hal-hal nyata" yang berada di luar manusia.
This research titled Ontological Status of Mental Content in Chomsky's Linguistic Nativism Paradigm departs from a paradigm shift in linguistics led by Noam Chomsky. His thesis is that language competence is connate in human's mind. However, Chomsky hesitates to touch the region of meaning or semantics in his paradigm, a region which is supposedly crucial in linguistics. His hesitation, along with his theory of syntax, influenced not only linguistics, but also philosophy of language, mind and logic. Chomsky suggested that philosophical dualism is no longer relevant in investigating language and mind. Mind should be seen as such, without alluding it to either conceptions of "mental" or "physical". This framework, which he called "methodological naturalism", also has its implications in his theory of meaning. Meanwhile, in philosophy of language, meaning is often associated with mental content. Mental content is the "aboutness" aspect of mental states. The fact that the relation between meaning and mental content in philosophy of language and mind is very close raises an important question: What is Chomsky's position regarding the ontological status of mental content, which is often viewed as the substance of linguistic expressions? Chomsky's nativistic paradigm made other philosophers expecting him to endorse an internalistic view on mental content. And yet he chooses not to endorse any position. The material object of this research is theories of mental content, and the formal object is Chomsky's linguistic nativist paradigm. This research is a literature study that follows steps such as: (1) inventory and categorization; (2) classification; (3) analysis, and; (4) result compilation, and processed with several philosophical methods and techniques such as: (1) interpretation; (2) comparation; (3) historical continuity, and; (4) heuristic. This research will prove that Chomsky actually has a position, the very position expected by his commentartors. Chomsky tends to be internalistic regarding mental content. He thinks that mental content is processed inside human mind/brain, and not something imposed upon without restraints by external influences. This implies that meaning of language is not merely an objective reference to the world or denotation, but way more complex than that, and for now there is no way of knowing exactly what each word that we say means.
Kata Kunci : Nativisme, bahasa, konten mental, makna