Laporkan Masalah

PEMANFAATAN MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI BERTAHAN HIDUP MASYARAKAT DI KAMPUNG SRI RAHAYU KELURAHAN KARANGKLESEM, PURWOKERTO, KABUPATEN BANYUMAS

BUDI SRI FITRIA A, Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si;Danang Arif Darmawan, S.Sos,. M.Si

2017 | Tesis | S2 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Penelitian dengan judul "Pemanfaatan Modal Sosial sebagai Strategi Bertahan Hidup Masyarakat Miskin di Kampung Sri Rahayu Kelurahan Karangklesem, Purwokerto, Kabupaten Banyumas" ini ingin mengetahui tentang modal sosial yang ada pada masyarakat, strategi bertahan hidup masyarakat dan pemanfaatan modal sosial sebagai strategi bertahan hidup bagi masyarakat. Konsep modal sosial yang dipakai sebagai acuan adalah milik beberapa tokoh seperti Pierre Bordieu, James Coleman, Francis Fukuyama dan Robert Putnam. Sedangkan konsep strategi bertahan hidup yang dipakai sebagai acuan adalah milik Edy Suharto tentang strategi bertahan hidup aktif, pasif dan jaringan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik penentuan informan yang dipakai adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, pengamatan dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber yakni data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Interaktif dari Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan, pertama, ada beberapa modal sosial yang cukup kuat ditemukan pada masyarakat miskin di Kampung Sri Rahayu seperti, warganya yang saling percaya, jaringan sosial yang baik, resiprositas atau hubungan timbal balik dan kegotongroyongan yang masih kental. Kedua, strategi bertahan hidup yang biasa dilakukan masyarakat adalah dengan bekerja keras, berhemat, dan memanfaatkan Kartu Indonesia Sehat agar mendapat pelayanan gratis di puskesmas saat berobat karena sakit. Ketiga, pemanfaatan modal sosial untuk bertahan hidup dalam aspek ekonomi, seperti meminta/meninjam sembako pada tetangga, dan berhutang uang pada tetangga ataupun rentenir. Kemudian pada aspek sosial mereka memanfaatkan modal sosial sebagai sarana untuk meminta bantuan dalam bentuk jasa dan mereka merasakan kenyamanan hidup, kekompakan saat menyelesaikan masalah bersama, dalam balutan toleransi yang diciptakan oleh modal sosial itu sendiri. Oleh karena itu diharapkan masyarakat miskin Kampung Sri Rahayu untuk tetap menjaga dan mempertahankan modal sosial yang sudah terjalin dengan baik, tidak hanya untuk sekedar bertahan hidup namun juga untuk bisa memiliki hidup yang lebih baik. Diharapkan pula agar pemerintah lebih memperhatikan nasib masyarakat di Kampung Sri Rahayu misalnya dengan memberikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan secara rutin dan berkala serta pendampingan secara intensif untuk kemudian diharapkan menjadi berguna dikemudian hari. Kemudian bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih bisa mengungkap lebih dalam mengenai masalah subculture atau keunikan budaya yang ada pada kampung tersebut. Subculture ini sejatinya merupakan dasar yang menimbulkan adanya bonding dalam masyarakat dan kemudian menciptakan modal sosial yang dapat diandalkan sebagai salah satu strategi bertahan hidup pada masyarakat miskin di Kampung Sri Rahayu.

This research entitled "Utilization of Social Capital as a Strategy to Survive Poor in Sri Rahayu Village, Karangklesem, Purwokerto, Banyumas Regency" explores about social capital that exists in society, survival strategies of society and the utilization of social capital as a survival strategy for the community. The concept of social capital that is used as a reference is a property of some figures such as Pierre Bourdieu, James Coleman, Francis Fukuyama and Robert Putnam. While the concept of survival strategies used as a reference is the property of Edy Suharto about the survival strategy of active, passive and networks. This research uses descriptive qualitative method. Informant determining technique used in the research is purposive sampling. The data collection is done by in-depth interviews, observation and documentation. Sources of data in this research were obtained from two sources: they are primary data and secondary data. Data analysis technique used in the research is Interactive Analysis of Milles and Huberman. These results indicate, first, there are some social capitals which are adequate strong found in poor societies in Sri Rahayu village, such as citizens are trusting each other, good social networks, reciprocity or mutual relations, and mutual cooperation. Second, the survival strategies which are commonly used by the community are working hard, saving money, and taking advantage of Indonesian Health Card in order to get free service of medication at clinics. Third is the utilization of social capital to survive in the economic aspects, such as request / loan groceries to the neighbors, and owe money to neighbors or moneylenders. Then on the social aspects, they utilize social capital as a facility to request aid in the form of services and they feel the comforts of life, compactness when solving problems together, in tolerance that created by social capital itself. Therefore, it is expected that poor societies in Sri Rahayu village to keep and preserve social capital which is already well established, not only to survive but also to be able to have a better life. It is also expected that the government should pay more attention to the fate societies in Sri Rahayu village, for example by providing entrepreneurship training routine and periodic as well as intensively assistance for then it is expected to be useful in the future. Furthermore, for the next researchers are expected to be able to reveal more about the unique culture or subculture problems that exist in the village. This subculture is a true foundation gives rise to the bonding within the society and then creates a reliable social capital as one of the strategies to survive the poor societies in Sri Rahayu village.

Kata Kunci : Modal Sosial, Strategi Bertahan Hidup, Sri Rahayu