PENGARUH KECUKUPAN ASUPAN CAIRAN PADA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI DI KOTA YOGYAKARTA TERHADAP KECUKUPAN JUMLAH ASI
ANIS WIDYASARI, dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc, SpOG(K), dr.. Nuring Pangsatuti, SpOG(K).
2017 | Tesis-Spesialis | SP Ilmu Kebidanan dan Penyakit KandunganLatar belakang: Kecukupan jumlah ASI sangat menentukan keberhasilan menyusui. Beberapa faktor yang mempengaruhi produksi ASI salah satunya yaitu kecukupan asupan cairan, tetapi dasar ilmiah bagi kecukupan harian cairan yang dianjurkan belum jelas. Pentingnya konseling asupan cairan selain asupan nutrisi kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Tujuan: Memperoleh gambaran asupan cairan pada ibu hamil dan ibu menyusui di Kota Yogyakarta dan pengaruhnya terhadap kecukupan jumlah ASI. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan studi observasional kohort prospektif, dilakukan pada ibu menyusui di Puskesmas Mergangsan dan Tegalrejo Yogyakarta pada bulan Mei-Juli 2016. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dibagi dalam kelompok asupan cairan cukup dan kurang. Hubungan antara kecukupan asupan cairan dan kecukupan jumlah ASI dianalisis dengan chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian: Subyek penelitian 90 orang terdiri dari 48 orang dari kelompok ibu hamil (20 asupan cairan cukup dan 28 orang asupan cairan kurang) dan 42 dari kelompok ibu menyusui (14 asupan cairan cukup dan 28 cairan kurang). Angka kecukupan jumlah ASI lebih tinggi pada kelompok dengan asupan cairan cukup (65% pada ibu hamil dan 85.7% pada ibu menyusui) dibanding kelompok dengan asupan cairan kurang (32.1% pada ibu hamil dan 46.4% pada ibu menyusui) dan secara statistik bermakna (p<0,05). Variabel pekerjaan memiliki pengaruh terhadap jumlah ASI untuk kedua kelompok, sedangkan variabel jenis persalinan dan IMD tidak memberikan pengaruh terhadap kecukupan jumlah ASI tidak. Kesimpulan: Gambaran rerata asupan cairan pada ibu hamil dan ibu menyusui di Yogyakarta adalah kurang dari kebutuhan dan didapatkan pengaruh kecukupan asupan cairan terhadap kecukupan jumlah ASI.
Background: Water requirement during pregnancy increases because of increased body weight (about 10-15 kg), energy intake, blood volume and amniotic fluid production. Meeting adequate intake of fluid pregnant women is more difficult to achieve compared to non pregnant women due to decreased water intake because of morning sickness. Then, pregnant women tend to be more dehydrate. Objective: to get information about fluid intake among pregnant and breastfeeding women in Yogyakarta and this effect of fluid intake to breast milk adequacy. Method: this is prospective cohort study among pregnant and breastfeeding women was conducted in Yogyakarta from January to March 2016. All pregnant and breastfeeding women under Mergangsan and Tegalrejo primary health care were eligible for sample recruitment. Effect of fluid intake on breast milk adequacy was analyzed with chi-square and logistic regression. Result: of the 90 subjects, 48 were pregnant and 42 were breastfeeding women. breast milk production adequacy was higher among adequate fluid intake group (65% in pregnant women and 85.7% in breastfeeding women) compared to less adequate fluid intake group (32.1% in pregnant women and 46.4% in breastfeeding women), and it was statistically significant (p<0,05). Mother occupation shows significant difference on breast milk adequacy, p=0.040 and p = 0.029 in pregnant and breastfeeding group respectively, while different modes of delivery and IMD shows no significant difference on both group. Conclusion: fluid intake among pregnant and breastfeeding women in Yogyakarta not adequat. There is an effect of fluid intake to breast milk adequacy.
Kata Kunci : Asupan cairan, kecukupan jumlah ASI, fluid intake, pregnant women, breastfeeding women, breast milk adequacy.