Laporkan Masalah

Allegory in Hawthorne's "The Scarlet Letter"

RESTU HEPI HAPSARI, Prof. Dr.Juliasih, SU

2016 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Penelitian ini berupaya untuk menemukan allegori yang terdapat dalam novel The Scarlet Letter, sebuah novel karya Nathaniel Hawthorne di tahun 1850. Untuk menemukan allegori, peneliti memfokuskan pada penokohan dari Pearl, Hester Prynne and Pendeta Arthur Dimmesdale sebagai tiga tokoh utama. Allegory yang terdapat dalam The Scarlet Letter karya Hawthorne adalah pemikiran penulis atau pesan yang penulis ingin bagi melalui karyanya. Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada ketiga tokoh tersebut karena ketiganya merepresentasikan pesan-pesan dari penulis. Dengan mengaplikasikan teori strukturalis dinamis pada penelitian ini, peneliti mengkombinasikan penokohan sebagai bagian dari elemen intrinsik dan fakta-fakta masyarakat Puritan di awal abad ke tujuh belas dan abad sembilan belas untuk menemukan alegori dari cerita tersebut. Kemudian peneliti menemukan kebenaran ketika mengindentifikasi fakta-fakta tentang koloni Puritan bahwa terdapat alegori di balik cerita tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penulis ingin mengkritisi masyarakat pada zamannya sendiri tentang sensitivitas yang berlebihan terhadap hal-hal yang menyangkut seksualitas dan mencerminkan semangat emansipasi melalui penokohan Pearl, Hester Prynne dan Pendeta Arthur Dimmesdale.

This research attempts to find allegory in The Scarlet Letter, a novel written by Nathaniel Hawthorne in 1850. To find the allegory, it focuses on the characterization of Pearl, Hester Prynne and Reverend Arthur Dimmesdale as the three main characters. Allegory in Hawthorne's The Scarlet Letter is the author's idea or messages that he wants to share to readers through his work. The research pointed on those three characters because they represent the author's messages. Applying dynamic structuralism theory in this research, the researcher combines characterization as a part of intrinsic elements and facts of Puritan society in early seventeenth century and nineteenth century. It found the truth that there is an allegory behind the story. The result of this research is that the author wants to criticize his own society about their hyper-sensitivity towards sexual terms and depicting feminism spirit using Pearl characterization, Hester Prynne characterization and the Reverend Arthur Dimmesdale characterization.

Kata Kunci : alegori, strukturalis dinamis, seksualitas, semangat emansipasi, Puritan/alegori, strukturalis dinamis, seksualitas, semangat emansipasi, Puritan

  1. S1-2016-311520-abstract.pdf  
  2. S1-2016-311520-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-311520-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-311520-title.pdf