Laporkan Masalah

PERAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA (PIK-R LENTERA MERAPI) DALAM MEWUJUDKAN TEGAR REMAJA DI CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA.

LINTANG AKBAR, Nurhadi, S.Sos, M.Si., Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Penelitian ini mendiskusikan isu-isu kesehatan reproduksi remaja mulai dari masalah kesehatan reproduksi yang dialami oleh remaja, seperti seks pranikah, HIV/AIDS dan NAPZA hingga cara penanggulangan dari masalah tersebut. Isu-isu kesehatan reproduksi remaja penting untuk diteliti karena remaja merupakan salah satu aset yang potensial dalam pengembangan pembangunan suatu negara, sehingga pemerintah membentuk program GenRe melalui PIK-R untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi antara orangtua dan remaja terkait penyampaian informasi TRIAD KRR dan mengetahui peran dari PIK-R Lentera Merapi untuk mengatasi permasalahan remaja di Cangkringan terkait kesehatan reproduksi. Penelitian menggunakan konsep peran dari Jim Ife yang mana menurut Jim Ife ada empat golongan peran yaitu facilitative roles, educational roles, representational roles dan technical roles. Namun, penelitian ini hanya menggunakan dua peran untuk menganalisa peran dari PIK-R Lentera Merapi. Dua peran itu adalah facilitative roles dan educational roles. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan konsep tegar remaja dan komunikasi orangtua dan remaja. Tiga konsep tersebut bertujuan untuk memperkuat fenomena yang diteliti oleh peneliti dan mengkerangkai analisa penelitian agar hasil dari penelitian sesuai dengan kebutuhan dari peneliti. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi adalah panduan wawancara (interview guide) dan subyek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa komunikasi antara orangtua dan remaja terkait penyampaian informasi TRIAD KRR tidak berjalan efektif. Hal ini disebabkan karena orangtua merasa tabu, perbedaan jenis kelamin dengan remaja, pengetahuan orangtua terkait TRIAD KRR yang masih kurang sehingga orangtua hanya memberikan informasi tentang NAPZA dan orangtua memiliki kesibukan yang tinggi dalam pemenuhan kebutuhan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya permasalahan remaja di Cangkringan yaitu sebanyak 71 remaja pernah melakukan seks pranikah, 40 remaja mengalami KTD, 12 remaja terdampak IMS, 11 orang remaja mengonsumsi NAPZA dan 12 remaja melakukan persalinan diusia remaja. Adanya hal tersebut membuat PIK-R Lentera Merapi berperan dalam menanggulangi masalah remaja di Cangkringan dalam facilitative roles melakukan penyuluhan atau sharing terkait dengan materi TRIAD KRR maupun karakter remaja pada orangtua dan remaja dan melakukan konseling pada remaja bermasalah dan remaja. PIK-R Lentera Merapi juga berperan sebagai educational roles yang berupa pemberian pelatihan pada remaja agar remaja memiliki kegiatan yang produktif melalui taman cerdas PIK-R Lentera Merapi. Hal ini berdampak positif karena dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah remaja yang melakukan konseling baik laki-laki maupun perempuan dan keterbukaan warga terkait IMS yaitu HIV/AIDS juga meningkat.

This research discusses about adolescent reproductive health ranging from reproductictve health problems experienced by adolescents, such as premarital sex, HIV/AIDS and NAPZA, and prevention methods of the issues. Issues of adolescent reproductive health is important to study because a teenager is one of many potential assets in the development of a country, so that the government establish a program called GenRe through the PIK-R to overcome these problems. This research aims to determine the communication between parents and adolescents related to the delivery of information of TRIAD KRR and knowing about the role of the PIK-R Lentera Merapi to overcome the issues that related to adolescent reproductive health in Cangkringan. The research uses concept of the role of Jim Ife which is, according to Jim Ife theory, there are four groups, they are facilitative roles, educational roles, representational roles and technical roles. However, this research uses only two roles to analyze the role of PIK-R Lentera Merapi, they are facilitative roles and educational roles. In addition, this research also uses the concept of adolescent resilience framework and communication for both parent and teenager. The three concept is aims to strengthening the phenomena studied by the writer and to framework the research analysis that the results of the study in accordance with the needs of the writer. This research is belonging to qualitative research with descriptive approach. The instruments that used by the writer to gather the information is an interview guide and the subject of this research is determined by using purposive sampling and snowball sampling. The results of this research stated that communication between parents and adolecents related to the delivery of information TRIAD KRR is ineffective. It is because the parent feels taboo about the teenagers gender differentiation, lack of information about TRIAD KRR. Thus, the parents only provide information about NAPZA and they have a high intensity of time work. This is evidenced by the number of adolescent problems in Cangkringan as many as 71 teenagers have had sex before marriage, 40 adolencents experience unwanted pregnancy, 12 teenagers affected IMS, 11 teenagers taking drugs and 12 teenangers to deliver in their teens. It makes PIK-R Lentera Merapi role in overcome the teenagers problem in Cangkringan as a facilitative roles doing the counseling or sharing materials in associated with TRIAD KRR and teenagers character over parents and teenagers, and counseling on troubled both teenagers and adolescents. PIK-R Lentera Merapi also serve as educational roles that the provision of training in adolescents. Thus, teenagers have productive activities through taman cerdas PIK-R Lentera Merapi. It had a positive impact as evidenced by an increase in the number of teenagers who counseled both men and women, and the openness of residents related to IMS like HIV/AIDS has also increased.

Kata Kunci : PIK-R, Kesehatan Reproduksi Remaja, remaja dan orangtua

  1. S1-2016-328725-abstract.pdf  
  2. S1-2016-328725-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-328725-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-328725-title.pdf