AKOMODASI KEKUATAN LOKAL DALAM MENGELOLA KERAGAMAN ETNIS: STUDI KASUS JAMA'AH MUSLIMIN KOTA SINGKAWANG KALIMANTAN BARAT
MUNAWAR, Prof. Dr. Irwan Abdullah; Prof. Dr. Syarif Ibrahim Alqadrie, M.Sc
2016 | Disertasi | S3 ILMU AGAMA DAN LINTAS BUDAYADisertasi ini membicarakan proses pengelolaan keragamaan etnis yang dilakukan Jama'ah Muslimin di Kota Singkawang. Jama'ah Muslimin digambarkan sebagai bagian dari miniatur keragaman etnis di Kota Singkawang. Kajian pengelolaan keragamaan etnis penting dilakukan mengingat belakangan ini sering munculnya konflik horizontal yang berbasis suku agama dan etnisitas. Keragaman juga bisa menjadi ancaman yang berpotensi menimbulkan konflik kekerasan jika tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini mencoba memahami dan menganalisa Jama'ah Muslimin dalam mengelola keragaman etnis dengan menggunakan teori struktural fungsionalisme. Teori ini mengandaikan bahwa setiap elemen dalam sistem kebudayaan memiliki fungsi masing-masing, dimana disfungsi elemen yang satu akan berpengaruh terhadap elemen yang lainnya dalam suatu sistem kebudayaan pada suatu komunitas masyarakat. Adapun proses pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan (observasi), wawancara mendalam dan dokumentasi, kemudian data dianalisis dengan metode kualitatif, dan disajikan dalam bentuk tabel, gambar, maupun narasi. Key informan dalam penelitian ini meliputi pengurus, anggota Jama'ah Muslimin, tokoh masyarakat, tokoh adat dan pejabat pemerintah Kota Singkawang. Temuan dalam disertasi menunjukkan beberapa hal: Pertama, Jama'ah Muslimin berhasil mengakomodasi kekuatan lokal Kota Singkawang dalam mengelola keragaman etnis. Kedua, adanya sebuah gagasan baru tentang model pengelolaan keragaman etnis, yang lahir lewat proses sosial pada Jama'ah Muslimin di Kota Singkawang, seperti melalui gerakan Ukhuwah (sosial), Shuffah (perkampungan jama'ah dan pendidikan), dan Ishlah (damai) sebagai garis perjuangan dalam menegakkan khilafah. Ketiga, Jama'ah Muslimin mampu dan cerdas dalam membaca sosiogeografi Kota Singkawang, sehingga Singkawang ditetapkan sebagai homebase pengelolaan keragaman etnis. Dengan demikian, disertasi ini menyimpulkan bahwa keberhasilan Jama'ah Muslimin mengelola keragaman etnis di Kota Singkawang bersumber dari kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kekuatan lokal, baik yang melekat pada Jama'ah Muslimin maupun kekuatan lokal yang ada di Kota Singkawang.
This disertation to discuss about the process of ethnics diversity management which guide by Jama'ah Muslimin in Singkawang City. Jama'ah Muslimin represent as part of ethnic diversity description / idea. The talks of ethnic diversity management has it's importance as many conflicts based on religion and ethnic issues nowadays. At the same time, however, diversity may become a threat that could potentially lead to violent conflict if not properly managed. This research seeks to understand and analyze Jama'ah Muslimin in manage ethnic diversity using structural functionalism theory. This theory supposes each elements on cultural system has its function, which minor element disfunction affects another elements in social communities. The data, collected through observations, in-depth interview and documentation methods, by next analyzed using qualitative ways, presented as table, picture, or narratives. The key informants consisted of the executive officers, members of the Jama'ah Muslimin, community leaders and government officials of Singkawang City This dissertation concludes that, first, the Jama'ah Muslimin managed to accommodate local potencies in Singkawang in managing ethnic diversity. The local potencies in question are the sociocultural geographic characters of Singkawang, Singkawang as a safe and multi-ethnic city, a tourist destination, a melting place of the three ethnic / cultural groups, local wisdom, the roles of municipal government and customs in maintaining harmony. Second, this study proves the existence of a new idea about the model for managing ethnic diversity, which was born out of social processes that took place among the members of Jama'ah Muslimin in Singkawang, such as through the movement of Ukhuwah (social), Shuffah (a place for settlement and education), and Ishlah (peace) as the line of struggle within the khilafah. The Jama'ah Muslimin is capable of and intelligent in reading sosio-geographical and local potencies of Singkawang City, thereby setting Singkawang as a homebase in the process of managing ethnic diversity. Therefore, this disertation concludes that the succees of Jama'ah Muslimin managed ethnic diversity in Singkawang City is coming from their abilities accomadating the culture strength either from Jama'ah Muslimin or city society itself.
Kata Kunci : akomodasi kekuatan lokal, keragaman, etnis, Jama'ah Muslimin, shuffah, ukhwah dan Ishlah