Laporkan Masalah

Adaptasi Ekologi Masyarakat Dayak Desa di Hulu Sungai Embuan

ALOYSIUS GONZAGA DIMAS BINTARTA R., Dr. Setiadi, M.Si.

2016 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Bencana merupakan salah satu hal yang unik di dunia. Kita tidak bisa menerka secara pasti dan kita tidak memiliki kemampuan untuk mencegahnya datang, tapi tentu kita bisa memperkirakan penyebab terjadinya suatu bencana tersebut. Orang-orang Dayak Desa di kampung Nek Lalau memiliki strategi adaptasi mereka sendiri dalam penanganan pasca-bencana. Mereka hidup di kaki Bukit Poring dan mereka sadar bahwa hal tersebut mengandung resiko. Melalui strategi yang tersusun sedemikian rupa mereka dapat hidup tenang dan damai. Strategi mereka ini terdiri dari mitos, ritus, dan kebiasaan (habitus) yang disatukan menjadi suatu pola hidup. Pola strategi adaptasi ini terbentuk karena letak kampung mereka yang ada di tengah hutan hujan tropis Kalimantan dan juga di antara dua lahan konsesi perusahaan kelapa sawit besar. Adaptasi yang didasarkan oleh kedekatan manusia dengan lingkungan alam yang mereka tinggali membuat mereka membentuk cara hidup mereka sendiri. Masyarakat Nek Lalau membuat strategi adaptasi mereka berdasar pada mitos (Ular Sawah Betandok) di Bukit Poring yang kemudian dipadukan dengan ritus (Baancak dan Badewa) dan kebiasaan sehari-hari mereka (pembakaran lahan/Nyucol). Saya yakin bahwa proses adaptasi yang mereka pakai inilah yang menyebabkan masyarakat Nek Lalau hidup dengan aman dan nyaman. Mereka yakin bahwa lingkungan alam yang mereka tinggali memiliki kekuatan lebih dan mereka harus menjaga keseimbangannya untuk kehidupan yang baik selama-lamanya.

Disaster is one of most peculiar events in the world. We cannot absolutely predict it and we have not any ability to prevent it comes. But, fortunately we can expect the causes of the disaster itself. Dayaknese Desas people in Nek Lalau hamlet have their own strategy of adaptation within post-disasters life. They live in the foot of the Bukit Poring and they realized that it is risk. With the organized strategy, they can live peacefully. Their strategy of adaptation placed the power of myths, rites, and habitus as a pattern of life. This pattern created because the Dayaknese Desa people in Nek Lalau live among the Bornean tropical rainforest and also between two consession of palm oil industries area. Adaptation that based on ecological influences can make people who live around some place conducting their own way to live there. Nek Lalaus people created their own strategy based on Bukit Porings myths (Ular Sawak Betandok) and mixed those with some rites (Beancak and Badewa) and habitus (slash and burn/Nyucol). I realized that adaptation process can prove Nek Lalaus people to live their life safe. They are believe that the circumstance of their environment has a big power and they have to keep it safe for their better life ever after.

Kata Kunci : Dayaknese Desa, people, adaptation, strategy

  1. S1-2016-347451-abstract.pdf  
  2. S1-2016-347451-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-347451-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-347451-title.pdf