Laporkan Masalah

SEBARAN KERUANGAN TIPOLOGI WILAYAH PERI-URBAN DI KABUPATEN SLEMAN

AKBAR ABDURRAHMAN , Dr. Andri Kurniawan, M.Si; Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si

2016 | Tesis | S2 Geografi

Penelitian mengambil lokasi di Kabupaten Sleman yang berbatasan langsung secara administratif dengan Kota Yogyakarta. Sebaran keruangan wilayah peri-urban di Kabupaten Sleman diamati dari gejala perubahan karakteristik wilayah dari perdesaan menuju perkotaan dari aspek keruangan, demografis, dan pusat-pusat kegiatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengidentifikasi kondisi sebaran keruangan wilayah-wilayah peri-urban di Kabupaten Sleman 2) Menyusun tipologi wilayah peri-urban berdasarkan karakteristik tertentu di Kabupaten Sleman 3) Menjelaskan implikasi kebijakan untuk perencanaan wilayah peri-urban di Kabupaten Sleman. Data utama dalam penelitian ini yaitu peta RBI, citra google earth 2014, PODES tahun 2014 dan kecamatan dalam angka 2014 di Kabupaten Sleman yang terdiri dari 17 kecamatan. Data peta RBI dan citra diperoleh menggunakan analisis SIG untuk memperoleh variabel luas lahan terbangun sedangkan variabel fasilitas pelayanan dan kependudukan diperoleh dari data PODES dan kecamatan dalam angka. Teknik analisis data menggunakan analisis kluster dengan metode statistik k-means cluster untuk identifikasi kluster peri-urban dan tipologinya berdasarkan beberapa karakteristik yaitu kepadatan penduduk, pemanfaatan lahan untuk pertanian dan fasilitas pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan kluster peri-urban tersebar di 38 desa dari total 86 desa di Kabupaten Sleman. Tipologi utama kluster peri-urban di Kabupaten Sleman terdiri dari, tipe peri-urban primer terdapat di 2 desa, tipe peri-urban sekunder tersebar di 13 desa, dan tipe rural peri-urban tersebar di 23 desa Sebaran keruangan kluster peri-urban memiliki pola kedekatan geografis terhadap wilayah perkotaan Yogyakarta, koridor jalan utama dan sebagian besar berada di wilayah-wilayah ibukota kecamatan di Kabupaten Sleman. Sebaran keruangan fasilitas pelayanan merupakan aspek yang paling berpengaruh terhadap kenampakan wilayah peri-urban di kabupaten Sleman. Hasil tipologi wilayah peri-urban di Kabupaten Sleman dapat dijadikan pertimbangan terhadap kebijakan perencanaan wilayah baik dari aspek penggunaan lahan, kependudukan, maupun pengembangan fasilitas-fasilitas pelayanan di bidang sosial dan ekonomi

The study was conducted in Sleman regency which is administratively bordered with the city of Yogyakarta. The distribution of spatial region of peri-urban in Sleman regency observed from spatial changes, which reflect the characteristics rural to urban, from the aspects of spatial, demographic and activity centers. The objectives of this study were: 1) Identify the distribution spatial areas of peri-urban in Sleman regency 2) Develop a typology of regions peri-urban based on certain characteristics in Sleman regency 3) Explaining the policy implications for regional planning peri-urban in Sleman regency. The main data in research that is the RBI maps, google earth imagery 2014, PODES 2014, and the District in the numbers 2014 in Sleman regency consisting of 17 districts. RBI map data and images obtained using GIS analysis to obtain comprehensive variable and undeveloped land, while service facilities and demographic variables obtained from the data PODES and districts in the figures. Data analysis techniques using cluster analysis with statistical methods k-means cluster, for identify clusters of peri-urban area, and peri-urban typology based on some characteristics of the population density, land use for agriculture and service facilities. Research results show peri-urban clusters spread in 38 villages of total 86 village on Sleman regency. The typology of peri-urban clusters in Sleman regency consists form the type of peri-urban primary in 2 villages, peri-urban type of secondary in 13 villages and rural peri-urban types in 23 villages. Spatial distribution of peri-urban clusters have a pattern of geographical closeness to the urban area of Yogyakarta, the main road corridors, and mostly located in areas of the capital district in Sleman regency. Spatial distribution service facilities are the aspects most affect the appearance of peri-urban area in Sleman regency. Results typology peri-urban area in Sleman regency can be considered for the policy of regional planning, from the aspects of land use, population, and development of service facilities in the social and economic.

Kata Kunci : peri-urban, perkotaan, geografi perkotaan, analisis kluster, statistik spasial, perencanaan wilayah, urban, urban geography cluster analysis, regional planning

  1. S2-2016-372337-abstract.pdf  
  2. S2-2016-372337-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-372337-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-372337-title.pdf