GERAKAN SALAFI DI CIREBON ERA REFORMASI: AJARAN, PENYEBARAN, DAN TANTANGAN

MUHAMMAD ALI, Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., M.Phil; Dr. phil Sahiron Syamsuddin M.A; Prof. Dr. M. Abdul Karim, M.A., M.A.

2016 | Disertasi | S3 Sastra/Kajian Timur Tengah

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguraikan gerakan Salafi di Cirebon melalui penyebaran, tantangan, dan eksistensinya. Kajian ini menjelaskan gerakan Salafi yang mampu bertahan di tengah masyarakat Cirebon yang mayoritas adalah Nahdliyin. Penelitian ini mengungkapkan metode penyebaran dan strategi mempertahankan eksistensi Salafisme di tengah masyarakat yang tidak sepakat dengan pemikiran-pemikiran ulama Salafi, seperti: Ibn Taimiyah, Ibn Qayyum al-Jauziyah, Ibn Abdul Wahhab, Muhammad Rasyid Rida, dan lain-lain. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori komunikasi dan media serta teori konflik. Kedua teori tersebut dipakai untuk mengungkap gerakan Salafi melalui metode penyebaran dan strategi dalam mempertahankan eksistensi ajarannya. Sumber primer dalam penelitian ini yaitu kitab yang dikaji baik secara formal maupun informal, serta informan dari para pengikut kelompok Salafi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, pengamatan, dan wawancara mendalam dengan para ustadz Salafi yang telah ditunjuk oleh pihak pesantren. Adapun dalam menganalisis data menggunakan empat tahapan, antara lain: reduksi data, penyajian data, verifikasi dan analisis data, serta kesimpulan. Selanjutnya, dalam memverifikasi keabsahan data menggunakan teknik pemeriksaan dengan empat kriteria, yaitu: kredibilitas, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Penelitian ini menemukan beberapa hal: (a) proses dan alasan masuknya manhaj Salaf ke Cirebon, (b) perseteruan antar kelompok Salafi di Cirebon, (c) konflik antara penggiat dakwah Salafi dengan masyarakat Cirebon, (d) peran ustadz 'inti' dalam menyerbarkan doktrin Salafisme di Cirebon, (e) strategi kelompok Salafi dalam mempertahankan eksistensi ajarannya di Cirebon, dan (f) cara kelompok Salafi dan masyarakat Cirebon dalam meredam konflik lokal sehingga tidak menjadi konflik nasinal.

The purpose of this research is to explain about Salafi movement in Cirebon of its spreading, challange, and existence. This study explains about Salafi movement which still exists in the center of Cirebon society which is majority Nahdliyin. The study explains method of spreading and strategy of defending for Salafism in the society which they disagree with thought from Salafi's ulama, such as: Ibn Taimiyya, Ibn Qayyum al-Jauziyya, Ibn Abd al-Wahhab, Muhammad Rashid Rida, etc. The study uses theory of communication and media and theory of conflict. The theories are used to explain salafi movement by method of spreading and strategies in defending of the doctrine exist. The primary source in the study is from book is taught formally or informally, and informants from the Salafi group. The method of collecting data is done by research library, observation and interview with the Salafi ustad from the pesantren. In analyzing the data, the researcher does four stages are: reduction, presentation, verification and analysis of data and conclusion. In verifying for validity the data, the researcher uses the technique of examination by the four criteria, namely: (a) the degree of confidence or credibility, (b) changing, (c) dependence and (d) certainty. This research finds: (a) process and analysis for entering the Salafi manhaj to Cirebon, (b) conflict among Salafi groups in Cirebon, (c) conflict between Salafi community and Cirebon society, (d) rule of the 'main' ustad in spreading doctrine of Salafism in Cirebon, (e) strategy of Salafi group in defending of its taught existence in Cirebon, and (f) method of Salafi and Cirebon society in solving conflict so it does not become national conflict.

Kata Kunci : Salafi, Cirebon, gerakan, ideologi / Salafi, Cirebon, movement, ideology